TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II mengatakan, lahan seluas 200 hektare di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung akan dikosongkan untuk menyokong atau menjadi back up Pelabuhan Tanjung Priok.
"Nanti dibikinkan jalan akses khusus langsung ke sana dari Priok," kata Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino di kantornya kepada Tempo, Kamis, 28 Oktober 2013.
Ia menjelaskan, lahan tersebut semula digunakan oleh industri-industri kecil. Namun, karena industri-industri tersebut tidak meneruskan kontrak, maka lahan dapat dikosongkan.
Menurut Lino, pengalihan sebagian kontainer ke lahan di Cakung itu tidak berkaitan dengan kepadatan atau kongesti di Pelabuhan Tanjung Priok. "Soal kongesti itu kaitannya dengan Bea dan Cukai, Karantina, dan Kementerian Perdagangan, tidak ada kaitannya dengan kami," ucapnya.
Pengurus Komite Tetap Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Gemilang Tarigan, mengatakan antrean di Pelabuhan Tanjung Priok cukup parah. "Antrean kapal dan kendaraan serta dwelling time," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Bidang Transportasi, Logistik, dan Kepelabuhanan, Sjafrizal B.K., menyebut pemilik barang sebagai pihak yang paling dirugikan atas kongesti darat, laut, serta logistik di pelabuhan. "Pemerintah harus menata kembali penyelenggaraan pelabuhan di Indonesia," kata dia.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler:
Kantor Diubek-ubek KPK, Anak Buah Airin Bungkam
Inilah Kantor Wawan sebagai Wali Kota Malam
Modus Menilep Duit di Kantor Airin; Jangan Ditiru!
Suami Atut Stroke, Golkar Belum Cari Pengganti
Airin Wali Kota Siang, Wawan Wali Kota Malam