TEMPO.CO, Jakarta - Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan begitu licin menggangsir uang pemerintah daerah yang dikelola Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Salah satu pekerjaan yang digarapnya adalah proyek tambah ruang kelas SD Negeri Pondok Cabe Ilir 1 dan 2.
Proyek senilai Rp 5,053 miliar tersebut jatuh ke tangan PT Mitra Karya Ratta. Menurut situs Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi, perusahaan ini merupakan milik Herdian Koosnadi, teman dekat Chaeri. Mitra diduga mendapatkan proyek tersebut setelah direstui Wawan. Kelihaian Wawan mengatur proyek membuat dirinya dijuluki Wali Kota Malam.
Selain proyek ruang kelas, Wawan diketahui ikut mengatur proyek rehabilitasi dan normalisasi Kali Ciputat senilai Rp 11,37 miliar agar dimenangkan PT Putra Perdana Jaya yang dimiliki oleh Dadang Priatna, tangan kanan Wawan. Proyek lain yang digasak Wawan adalah pembangunan trotoar Tangerang-Serpong tahap I senilai Rp 17,8 miliar melalui PT Surtini Jaya Kencana, serta proyek pembangunan dan pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan senilai Rp 53,1 miliar yang digarap PT Gunakarya Nusantara, yang pernah dikutip upeti oleh Wawan.
Komisi Pemberantasan Korupsi secara maraton mengusut kasus-kasus korupsi yang menyeret Wawan. Rabu, 23 Oktober 2013, KPK mulai memeriksa empat pengusaha. Menurut Priharsa, empat pengusaha yang akan diperiksa KPK itu adalah Yayah Rodiyah, Ronald, Toto, dan Agah Muhammad. Mereka akan dimintai keterangan atas dugaan suap terkait pemilihan kepala daerah Lebak yang menyeret Wawan dan Ketua Mahkamah Konstitusi ( kini nonaktif) Akil Mochtar.
“Mereka dari swasta dan diperiksa sebagai saksi untuk Wawan,” kata Kepala Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha saat dihubungi, Rabu, 23 Oktober 2013. Baca: Proyek Suami Airin di Kantor Istrinya (Bagian 1)
INDRAWIJAYA | GALVAN YUDISTIRA | IRA GUSLINA | JONIANSYAH | EFRI RITONGA
Berita Terkait
Penyuap Akil Keponakan Bupati Gunung Mas
KPK Investigasi Kekayaan Keluarga Atut
Bolos Sidang, Suami Ratu Atut Mungkin Diganti
Proyek Wawan di Kantor Airin: Trotoar Rp 17,8 M