TEMPO.CO, Berlin - Kanselir Jerman Angela Merkel sangat marah kepada Presiden Barack Obama. Dia secara terbuka menyerukan Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali kerja sama intelijen dengan Amerika Serikat. Hal itu menyusul laporan bahwa National Security Agency telah menyadap ponselnya dan 35 pemimpin lain.
Merkel mengecam tindakan "mata-mata di antara teman" pada sebuah pertemuan Uni Eropa. Bersama Prancis, dia menyerukan pembaruan "kerangka kerja sama" untuk berbagi intelijen pada akhir tahun.
"Kami memiliki hubungan dan saluran diplomatik yang kita gunakan untuk membahas masalah ini, yang telah jelas menyebabkan ketegangan dalam hubungan kami dengan negara-negara lain di seluruh dunia," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jay Carney, Jumat, 25 Oktober 2013.
Presiden Obama secara pribadi menelepon Merkel untuk menyangkal tuduhan mata-mata itu, namun hal ini jelas tidak menenangkan kekhawatiran Merkel. Kongres Amerika memang telah mengusulkan beberapa perubahan pada praktek mata-mata NSA, tapi tidak termasuk praktek di luar negeri.
Rabu lalu, Angela Merkel menelepon Obama untuk menanyakan laporan bahwa AS mungkin telah menyadap ponselnya.
Merkel mengatakan, laporan di majalah Jerman Der Spiegel itu akan menjadi "pelanggaran serius terhadap kepercayaan" jika benar. "Obama mengatakan kepada Merkel bahwa AS tidak memonitor komunikasinya," kata Carney.
Der Spiegel mendasarkan laporannya pada dokumen dari pembocor NSA, Edward Snowden. Laporan pemerintah AS memata-matai berdasarkan dokumen dari Snowden telah membuat marah sekutu AS di Eropa dan Amerika Selatan.
Simak berita tekno lainnya di sini.
TECHCRUNCH | ERWIN Z
Berita lain
Ragunan Siap Tampung Monyet Sitaan Jokowi
Bos Google: Usia Majalah Cetak Tinggal 5 Tahun
Wisata Balon Udara ke Luar Angkasa
Siasati Banjir, Ini Dia Padi Apung dari Ciganjeng
2 Kasudin Tersangka Korupsi, Jokowi: Copot