TEMPO.CO, Jakarta - Rekayasa lalu lintas yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di kawasan Tanah Abang mulai berjalan efektif. Para sopir angkutan umum mulai lebih tertib dalam menaikkan dan menurunkan penumpang.
Hal ini dirasakan Andi, 40 tahun, sopir mikrolet M09 jurusan Kebayoran Lama. Sejak diberlakukannya rekayasa lalu lintas pada Sabtu, 19 Oktober 2013, dia tak lagi menaikkan dan menurunkan penumpang di halte depan Blok G Pasar Tanah Abang. "Kalau diturunkan di situ, bisa ditilang," kata Andi kepada Tempo, Kamis, 24 Oktober 2013.
Sebelumnya, angkutan umum dari arah Aipda K.S. Tubun dan Jati Baru yang menuju Kebon Jati kerap menaikkan dan menurunkan penumpang seenaknya. Alhasil, kemacetan pun tercipta. Kemacetan bertambah parah lantaran banyak angkutan umum ngetem. Karena kemacetan mulai berkurang, warga yang datang ke Pasar Tanah Abang pun menyambut gembira. “Ini mendingan. Kemarin-kemarin macetnya panjang,” kata Itas, warga sekitar Tanah Abang.
Berdasarkan pantauan, tidak terlihat adanya antrean kendaraan yang panjang di kawasan Tanah Abang. Hanya, terdapat sejumlah angkutan umum yang masih ngetem di tempat sopir menaikkan dan menurunkan penumpang. Contohnya, mikrolet M09, M09A, dan M08 di Jalan Jati Bunder. Selain itu, sejumlah personel Dinas Perhubungan dan Satpol PP terlihat berjaga di sejumlah titik, seperti di dekat Blok A dan Blok B serta di seberang Blok G. (Baca juga: Jokowi Tata Ulang Lalu Lintas di Tanah Abang)
SINGGIH SOARES