TEMPO.CO , Jakarta - Budayawan Betawi Ridwan Saidi menilai tindakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk merazia topeng monyet dan menyerahkan monyet-monyet itu ke kebun binatang adalah tindakan yang salah. Menurutnya, hal itu sama saja menyiksa hewan primata tersebut.
"Razia itu salah. Apanya yang sayang binatang, macan aja di kebun binatang juga disiksa kan," kata Ridwan Saidi usai menghadiri acara diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2013.
Menurutnya, jika memang monyet-monyet itu ingin diberlakukan layak, maka tidak harus diserahkan ke kebun binatang. "Ya di bonbin masih sama juga dikandangin kan, kan sewajarnya tuh monyet mau hidup bebas."
Menurut Ridwan, bisnis hiburan topeng monyet sudah hidup dari jaman penjajahan Jepang. Dalam catatan versinya, dia mencatat di Jakarta ada sekitar 5.000 orang yang hidup dalam hiburan bisnis topeng monyet.
Jika topeng monyet ditiadakan, lanjut Ridwan, maka beberapa kepala keluarga kehilangan bisnis hiburan yang mempertontonkan atraksi hewan primata itu. "Ya terus kalau dirazia topeng monyet udah kaga ada lagi?" katanya. "Padahal dari saya kecil itu adalah hiburan bagi masyarakat."
"Topeng monyet itu juga bagian dari bisnis hiburan untuk anak-anak, liat aje noh di kampung-kampung orang-orang pada nanggep topeng monyek kan," kata Ridwan. "Yang saya lihat juga si tukang topeng monyet kagak nyiksa monyetnya kok."
Jokowi, lanjut Ridwan, harusnya membuat satu terobosan baru untuk mengganti hiburan topeng monyet itu."Bukan cuma ngerazia doang."
REZA ADITYA
Topik Terhangat:
Sultan Mantu| Misteri Bunda Putri| Gatot Tersangka| Suap Akil Mochtar| Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
11 Kantor Bisnis Keluarga Ratu Atut
Bunda Putri Ternyata Alumnus IPB?
Analisis Wajah Ratu Atut: Pribadi Berambisi Besar
Prabowo Terakhir Minta Visa AS pada 2004
Prabowo: Hakim Bisa Disogok, Apalagi Wartawan
Siasati Banjir, Ini Dia Padi Apung dari Ciganjeng