Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dubes Nadjib: Australia Bisa Jadi `Dining Boom`  

image-gnews
Para pekerja mengeluarkan sapi impor ilegal yang berasal dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (23/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Para pekerja mengeluarkan sapi impor ilegal yang berasal dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (23/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Canberra - Duta Besar Republik Indonesia di Australia, Nadjib Riphat Kesoema, menilai Australia berpotensi jadi mitra utama negara-negara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dalam memperkuat ketahanan pangan. Jika itu dilakukan, citra ekonomi Australia yang selama ini mengandalkan komoditas hasil tambang (mining boom) bisa jadi penyuplai bahan makanan bagi 600 juta warga ASEAN, terutama Indonesia (dining boom).

Penegasan itu disampaikan Dubes Nadjib dalam JCU Asian Market Forum yang diselenggarakan di Kota Townsville, Queensland Utara, pada 24 Oktober 2013 yang lalu.

Nadjib menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini hubungan bilateral Indonesia-Australia semakin baik dan kuat. Hal ini ditandai dengan rutinnya penyelenggaraan beberapa pertemuan tahunan, yaitu the Annual Leaders Meeting, the 2 + 2 Meeting of Defense and Foreign Ministers, serta Indonesia-Australia Dialog dan berbagai pertemuan para menteri ekonomi.

Dinyatakan pula bahwa masih banyak kalangan memandang sebelah mata hubungan ekonomi, khususnya bidang perdagangan, investasi, dan interaksi ekonomi antara Indonesia dan Australia.

Namun kunjungan resmi ke Jakarta dan kehadiran PM Tony Abbott pada KTT APEC di Bali telah menunjukkan adanya kesungguhan pemerintah Australia bahwa tahun-tahun mendatang akan dipenuhi dengan komitmen, komunikasi, dan kebijakan yang saling mendukung di antara kedua belah pihak. "Saat ini adalah waktu yang tepat bagi pengusaha Australia untuk membangun hubungan erat dengan mitranya dari Indonesia sebagaimana yang seharusnya dilakukan dua tetangga dekat," katanya.

Kedua negara juga telah banyak berupaya melibatkan perusahaan, kamar dagang, dan kelompok lobi perdagangan atau yang dikenal dengan second track diplomacy demi kesejahteraan rakyat kedua negara. Saat ini beberapa perusahaan di Indonesia telah dan siap berinvestasi di Australia untuk membantu adanya jaminan ketahanan pangan Indonesia.

Salah satu target yang ingin dicapai dalam masa tugasnya di Australia, kata Nadjib, adalah menghasilkan jumlah transaksi perdagangan dan geliat investasi yang setidaknya proporsional dengan kemampuan ekonomi Indonesia di Asia Tenggara. "Nilai itu harus secara tepat mencerminkan kedekatan fisik dan eratnya hubungan antara Indonesia dan Australia," katanya.

Perlu disadari oleh para pengusaha Australia, sebagai sesama anggota G-20, jumlah penduduk Indonesia merupakan sebuah pasar besar dengan jumlah seperempat miliar jiwa yang terletak di sebelah utara Australia. Indonesia seharusnya menjadi jembatan utama bagi Australia untuk mencapai seluruh negara ASEAN lainnya. Dengan semakin berkembangnya gaya hidup rakyat Indonesia, Dubes Nadjib mengingatkan kembali para pengusaha Australia untuk segera meninggalkan post-mining boom dan bersiap untuk menikmati dining boom di Indonesia.

"Pemerintah Indonesia dan Australia telah melihat ketahanan pangan sebagai sebuah jembatan potensial untuk bekerja sama," katanya lagi. Karena itu, kata dia, kedua negara berinisiatif untuk membentuk “the Six Year Indonesia–Australia Rural Development Program” untuk menaikkan pendapatan peternak serta “the Indonesia–Australia Red Meat and Cattle Forum” untuk meningkatkan investasi peternakan di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara terpisah, pemerintah Indonesia telah menyiapkan program MP3EI dengan dua koridor di Indonesia timur yang dapat dimanfaatkan oleh Australia karena kedekatan geografis yang ada.

Pada akhir paparannya, Nadjib menekankan kembali bahwa saat ini merupakan saat yang paling tepat bagi pengusaha dan rakyat kedua negara untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara karena kondisi hubungannya sedang bagus, situasi politik sedang kondusif, ekonomi kedua negara diakui sebagai anggota G-20, dan memiliki pertanian yang sama kuat serta mempunyai industri yang berbasis sumber daya.

Selain Nadjib, forum ini juga mengundang beberapa pembicara lain dari Port of Townsville, ABARES, University of Adelaide, perwakilan Australia–India Business Council, dan ANZ Bank sebagai pembicara.

Para pembicara menyampaikan bahwa dengan performa ekonomi yang baik, Asia merupakan sebuah kesempatan emas yang harus diraih dan sekarang adalah saat yang tepat untuk mengambil kesempatan tersebut. Demi memperlancar kerja sama ekonomi, para pengusaha diimbau untuk memahami karakteristik dan pola interaksi ekonomi di negara-negara Asia berikut peluang serta risiko yang ada.

Pada sesi tanya-jawab dan rehat, para pengusaha yang menghadiri forum ini sangat tertarik untuk membuka hubungan usaha dengan Indonesia. Saat ini, pengusaha di Queensland yang memiliki hubungan usaha dengan Indonesia masih terbatas pada industri ternak sapi dan gula.

Forum ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh School of Business, James Cook University, Queensland. Kehadiran Dubes Nadjib sebagai pembicara merupakan pertama kalinya seorang dubes negara asing diundang dalam forum ini. Forum ini mendapat perhatian luar biasa dari para pengusaha. Tercatat sekitar 100 pengusaha dari negara bagian Queensland dan universitas di Australia, seperti Advance Cairns, Townsville Enterprise, Asia Pacific Junction, Especially Australian, Austrade, Mariana Shipping, dan MacDonnell Law hadir dalam acara ini.

RILIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong di Canberra, Kamis, 9 Februari 2023. Dokumentasi Kantor PM Australia
Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.


PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

Presiden Jokowi (kanan) bersalaman dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri) seusai menyampaikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Senin, 6 Juni 2022. ANTARA/Sigid Kurniawan
PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.


Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Presiden Joko Widodo dan PM Australia Anthony Albanese menuntut sepeda menuju Resto Raasaa di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022. Laily Rachev/Indonesia's Presidential Palace/Handout via REUTERS
Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.


Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Perdana Menteri terpilih Australia, Anthony Albanese, dan Presiden Joko Widodo bertemu di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022. Sumber: youtube Sekretariat Presiden
Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.


Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Presiden Joko Widodo bersepeda bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022. Sumber: youtube Sekretariat Presiden
Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.


Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

1 Juni 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan selamat merayakan Natal dan Tahun Baru 2022 lewat postingan di Instagram, Sabtu, 25 Desember 2021.
Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.


Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

3 Maret 2022

Suasana evakuasi WNI dari wilayah Ukraina yang tengah dilanda konflik bersenjata dengan Rusia, dalam foto yang diunggah 27 Februari 2022. Sebanyak 25 WNI telah berhasil dievakuasi dari Odessa, Ukraina dan telah tiba di wilayah Rumania. Twitter/@Kemlu_RI
Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.


Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Seniman asal Bali yang juga staf KBRI Canberra, I Gede Eka Riadi, sedang melatih gamelan Bali kepada mahasiswa Australia peserta workshop daring In-Country Training Activities yang digelar KBRI Canberra, Australia, 12 Oktober 2021.[KBRI Canberra]
Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.


Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Tari Bolelebo khas Provinsi Nusa Tenggara Timur ditampilkan dalam acara Indonesia Cultural Circle (ICC) di KBRI Canberra, Canberra, Australia, 18 Juni 2021.[KBRI Canberra]
Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.


Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Pameran produk Indonesia dalam acara ASYIK Indonesia Arts Festival di kota Scott Head di negara bagian News South Wales, Australia, 30 Mei 2021.[KBRI Canberra]
Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.