TEMPO.CO, Surabaya - Seorang janda ditemukan tewas di dalam kamar sebuah rumah di Jalan Brawijaya, Nomor 34, Surabaya, atau di dalam kompleks perumahan Kodam V/Brawijaya, Ahad malam, 27 Oktober 2013. Perempuan bernama Endang, 47 tahun, itu tewas dalam keadaan tangan terikat di belakang. Bahkan kondisinya sudah membusuk.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Farman mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara mengindikasikan adanya penyerangan. Diduga kuat Endang menjadi korban pembunuhan. "Ada indikasi kuat korban diserang dan dibunuh," kata Farman saat dikonfirmasi Tempo, Senin, 28 Oktober 2013.
Polisi memperkirakan korban sudah tewas sejak empat atau lima hari lalu. Sebab, tubuhnya sudah menggelembung dan membusuk. Jasad korban ditemukan pertama kali oleh Letnan Kolonel (Purnawirawan) Mas'up bersama beberapa warga.
Mas'up, yang juga tetangga korban, diminta putra Endang yang bernama Bintang untuk memeriksa kondisi sang ibu. Selama ini, korban memang tinggal sendiri. Sedangkan putra semata wayangnya itu sedang kuliah di Bandung. Melalui sambungan telepon ke Mas'up, Bintang khawatir karena sang ibu tidak mengangkat telepon sejak seminggu terakhir.
Mas'up lalu mengajak Ketua Rukun Tetangga dan sejumlah warga untuk mendatangi rumah Endang. Mereka curiga ada sesuatu yang tidak beres. Selain pagar yang tidak terkunci, kondisi air conditioner menyala dan semua pintu tertutup rapat. "Saat pintu dibuka, ada bau busuk menyengat. Datangnya dari dalam kamar," ujar Mas'up.
Baca Juga:
Warga pun langsung melaporkan kejadian itu kepada Kepolisian Sektor Wonokromo. Bersama Kepolisian Reserse Kota Besar Surabaya, tim identifikasi melakukan olah kejadian perkara. Selain jenazah korban, polisi juga menemukan serpihan pecahan pot bunga.
Polisi masih memeriksa sejumlah saksi, di antaranya Ketua RT, warga, dan keluarga. Menurut Farman, pihaknya belum mendapat informasi yang cukup untuk mengarah ke tersangka. Termasuk juga kemungkinan keterlibatan teman dekat korban yang disebut-sebut berhubungan dengan korban.
AGITA SUKMA LISTYANTI