TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Jasad Jarwati, tenaga kerja asal Indonesia berusia 24 tahun, menjadi satu-satunya korban hilang yang belum juga ditemukan dalam musibah meluapnya bendungan Sultan Abu Bakar, di Lembah Bertam, pada Rabu, 23 Oktober 2013 lalu.
Sayangnya, keluarga korban sepertinya harus merelakan tak adanya kejelasan kabar ini karena upaya pencarian terhadap perempuan yang sehari-hari bekerja di perusahaan pembungkus bunga itu, sudah dihentikan oleh otoritas Malaysia.
Konsuler KBRI Kuala Lumpur, Dino Nurwahyudin, menyatakan bahwa pihaknya telah mendapat penjelasan ikhwal penghentian pencarian korban. “Kami telah mendapat informasi dari tim SAR bahwa pencarian korban meluapnya bendungan di Cameron Highland secara resmi telah dihentikan,” kata Dino, saat ditemui Tempo di kantornya, Senin, 28 Oktober 2013.
Namun, katanya, meski dihentikan secara resmi, pencarian tim penyelamat belum berhenti total. Tim penyelamat di Cameron Highland tetap akan melanjutkan pencarian dalam jumlah lebih kecil. “Yang berhenti adalah operasi penyelamatan oleh tim gabungan,” kata Dino.
Insiden meluapnya bendungan Sultan Abu Bakar di Lembah Bertam pada Rabu dinihari lalu telah memusnahkan sekitar 80 tempat tinggal dan 100 kendaraan serta menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan seorang korban belum ditemukan. Selain Jarwati, tiga korban meninggal lainnya yang telah ditemukan adalah Kasmu asal Jawa Timur, Indonesial Jahangir asal Bangladesh; dan seorang warga lokal, Tan Tuck Choi.
MASRUR (Kuala Lumpur)
Topik terhangat:
Prabowo Subianto | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten | FPI Geruduk Lurah Susan
Berita lainnya:
Ini Agenda Aksi FPI Menolak Lurah Susan
FPI Akan Demo Jokowi Soal Lurah Susan
Tak Hanya Susan, FPI Juga Bidik Lurah Grace
Aksi Mengusik Lurah Susan, FPI Beri Contoh Buruk
Kabar Anak Terjatuh di Gandaria City Hoax
Jakarta Marathon Bikin Macet, Jokowi: Biasanya Juga Macet