TEMPO.CO, Kupang - Ketua DPRD Kota Kupang Telenmark Daud dan Wakil Ketua Yeskiel Lodoe nyaris adu jotos saat rapat Badan Musyawarah (Banmus) membahas penetapan jadwal pelantikan anggota DPRD pergantian antarwaktu (PAW). Ketegangan berawal dari adu pendapat keduanya.
Dalam rapat yang digelar Selasa, 29 Oktober 2013, keduanya berbeda pendapat terkait PAW bagi dua anggota DPRD asal PPRN, yakni Jho Isliko dan Daniel Bifiel, yang sebelumnya telah diusulkan untuk diganti karena pindah partai. Pembahasan agenda paripurna istimewa itu sontak berubah ricuh, setelah Ketua DPRD Telen mengaku menerima surat pembatalan PAW bagi dua anggota DPRD itu dari PPRN.
Namun, ketua berkukuh keduanya harus diganti karena telah diproses dan mendapat persetujuan Gubernur NTT. "Ada surat pembatalan, tapi Gubernur telah mengeluarkan SK PAW sehingga tidak mungkin dibatalkan," katanya.
Pernyataan Telen mendapat protes dari sebagian anggota Banmus DPRD Kota Kupang. Di antaranya Wakil Ketua DPRD Yeskiel yang meminta agar dikonsultasikan ulang ke pemerintah provinsi karena surat pembatalannya sudah ada. Namun, usulan itu diabaikan Ketua DPRD. Kericuhan pun tak terhindarkan.
Kedua anggota dewan terhormat ini pun saling tunjuk dan menggebrak meja, hingga keduanya berhadap-hadapan hendak adu jotos. Bahkan, dalam ketegangan itu, Ketua DPRD sempat menyodorkan wajahnya agar bisa dipukul oleh Wakil Ketua. Suasana rapat pun tak terkendali. Beruntung, sebagian anggota Dewan yang hadir bisa melerai pertikaian itu.
Pembahasan agenda sidang paripurna istimewa pergantian antarwaktu tetap dilanjutkan, dan ditetapkan proses pelantikan antarwaktu akan dilakukan pada Kamis, 31 Oktober 2013, pukul 10.00 Wita.
YOHANES SEO
Topik Terhangat:
Prabowo Subianto|FPI Geruduk Lurah Susan| Misteri Bunda Putri| Dinasti Banten| Suap Akil Mochtar
Berita Terpopuler:
Taktik Pius Mendekati Prabowo Subianto
Aksi Mengusik Lurah Susan, FPI Beri Contoh Buruk
Mendagri Tak Tahu FPI Mulai Mengusik Lurah Susan
Rekam Jejak Prabowo 24 Tahun Jadi Tentara
Ada Landasan Helikopter di Rumah Mewah Prabowo
Ini Cerita Prabowo Kenapa Trauma pada Pers