TEMPO.CO, Depok - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Sutarman, mengklaim lembaganya telah menemukan titik terang pelaku utama teror terhadap intitusi Kepolisian. "Saya belum sampaikan ke media bahwa sudah ada yang ditangkap dan kita sudah menjurus pada pelaku utama," ujarnya seusai acara serah-terima jabatan Kapolri di Markas Komando Brigade Mobil, Kelapa Dua, Depok, Selasa, 29 Oktober 2013.
Menurut Sutarman, saat ini sudah ada enam tersangka teror yang telah berhasil ditangkap. Dari keterangan mereka, polisi menemukan bahwa aksi teror tersebut dilakukan oleh jaringan yang sama. Ia berjanji akan menindak tegas semua pihak yang melakukan teror dalam bentuk apa pun. "Siapapun yang meneror, dari kelompok mana pun, jika melanggar hukum harus ditindak tegas."
Sebelumnya, terjadi sejumlah aksi penyerangan terhadap anggota kepolisian yang sedang bertugas di lapangan. Di antaranya, penembakan yang menewaskan dua anggota Kepolisian Sektor Pondok Aren yang tengah pergi ke tempat tugas. Terakhir, penembakan sadis yang menewaskan seorang anggota polisi di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta Pusat.
Sutarman juga mengatakan, pihaknya terus memberantas aksi teror secara nasional yang mengganggu kenyamanan masyarakat. Strategi memerangi teroris juga diganti. Bila dulu polisi baru bereaksi setelah terjadi pengeboman, "Sekarang kami tangkap dulu sebelum diserang," katanya.
Strategi menjemput bola ini dilakukan agar penyerangan teroris tidak menyebabkan kerusakan yang merugikan masyarakat umum. "Walaupun kita banyak soroton, kami hadapi saja."
ILHAM TIRTA