Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BNN Serahkan Tahanan Narkoba Jaringan Internasional

image-gnews
Ilustrasi Barang bukti narkoba. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Ilustrasi Barang bukti narkoba. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Pontianak-Tersangka Edi Hartono dan M Izhar Hariadi telah menjalani proses penyidikan di Badan Narkotika Nasional di Jakarta. Dua pelaku penyelundup narkoba dengan barang bukti lima kilogram sabu dan sembilan ribu butir ekstasi tersebut dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Pontianak, Selasa 29 Oktober 2013.

Penyidikan oleh BNN terhadap dua tersangka yang ditangkap Juli lalu, untuk mendalami rantai jaringan penyelundupan narkotika dari perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Entikong, Kalimantan Barat. Edi Hartono, warga Jalan Ujung Pandang, Gang Selat Makasar, Pontianak Kota, merupakan residivis yang baru keluar dari LP Pontianak pada 2012 lalu.

Sedangkan M Izhar Hariadi alias Fais merupakan pegawai Dinas Perikanan, Unit Karantina Ikan Pelabuhan Pontianak. Fais pernah pula ditahan selama enam bulan untuk kasus yang sama. Jaringannya di perbatasan dimulai saat dia menjadi pegawai Balai Karantina Tumbuhan dan Hewan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau.

Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejari Pontianak, M Nursaitias mengatakan kedua pelaku ini sudah tiga kali melakukan bisnis narkoba yang cukup besar nilainya. Sebelumnya mereka pernah sukses transaksi sebesar Rp 2 milliar. "Izhar dan Edi ketemu waktu di penjara, dan merencanakan untuk bisnis narkoba jika sudah keluar dari LP," katanya.

Kepala BNN Provinsi Kalimantan Barat, Kombes Pol Marindup Pakpahan menambahkan, modus mereka berdua berpura-pura membeli dua unit TV LCD 32 inchi dari Kuching dengan memanfaatkan mobil pick-up putih bernopol QKG 3531 milik toko elektronik yang biasa dipakai untuk mengantar barang pembeli melewati Border.

"Izhar beralasan mau cepat beli barang elektronik lain, sedangkan Edi yang membawa narkoba di tasnya, disuruh menumpang pick-up tersebut agar lolos pemeriksaan di Border," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemeriksaan di border tidak terlalu ketat karena pick up tersebut sudah biasa melintas di perbatasan. Setelah lolos dari Border, Edi mengganti mobil Avanza hitam KB 1357 HN dan berencana pulang ke Pontianak.

Petugas BNN RI dan diback-up oleh BNN Kalimantan Barat membuntuti. Setelah sampai di pertigaan Balai Karangan tepatnya di depan travel Aditya, Edi ditangkap, Sabtu (13/7). Sementara untuk tersangka Izhar dua hari kemudian Senin (15/7) ditangkap di kantornya di Pelabuhan Pontianak.

Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Agung, Widodo, menyatakan kedua pelaku ini memang sudah lama bekerja sama dalam peredaran narkoba dari Kucing Malaysia. "Di sana dia ambil narkoba di tempat Pak Dul. Bossnya bernama Acui. Kemudian dibawa ke Kalbar dan diedarkan melalui Ubay," katanya.

ASEANTY PAHLEVI


Baca juga:

Satu Ekor Kuda Prabowo Seharga Rp 3 Miliar
Para Politikus Ini Dapat Mobil dari Suami Airin
Djoko Pekik: Korban 1965 Diperlakukan Tidak Adil
Prabowo: Saya Pendekar Siap Mati

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

4 jam lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

14 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

18 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

18 jam lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

1 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

8 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

10 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.


Hijrah Mantan Teroris

10 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?