Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Mata-mata KGB di Tubuh FBI

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Tempo/Arnold Simanjuntak
Tempo/Arnold Simanjuntak
Iklan

TEMPO.CO, New York -  Meski Perang Dingin sudah lama berlalu, namun masih banyak warisan 'perseteruan' yang masih berlangsung hingga kini. Salah satunya adalah perang spionase, antara negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat melawan eks sekutu yang kemudian menjadi rival utamanya: Uni Sovyet --kini Federasi Rusia.

David Wise, penulis buku Spy: The Inside Story of How the FBI's Robert Hanssen Betrayed America, menulis cerita perburuan terhadap mata-mata Uni Sovyet di antara staf Biro Penyelidik Federal (FBI) AS, yang dimuat dalam www.smithsonianmag.com edisi Oktober 2013. Mole (pegawai dinas intelijen yang bekerja untuk musuh) itu diidentifikasi sejak 1962, tapi belum diketahui hingga kini.

Perburuan ini berawal dari peristiwa 50 yahun lalu. Pada satu malam di musim semi tahun 1962, pria Rusia pendek dan gempal masuk ke kantor FBI di Midtown, Manhattan, dan menawarkan jasanya sebagai mata-mata untuk AS. Aleksei Kulak, saat itu 39 tahun, bekerja dengan menggunakan penyamaran sebagai ilmuwan di PBB. Ia mengaku tidak senang dengan kemajuannya di majikan yang sebenarnya, badan intelijen Uni Sovyet: KGB --kini menjadi SVR.

Kulak mengambil risiko besar dengan masuk ke kantor FBI, di East 69th Street di Third Avenue, yang itu hanya tiga blok dari misi Sovyet untuk PBB di Park Avenue 68th Street, yang menjadi badan untuk penyamaran puluhan agen KGB. "Apakah kamu tidak khawatir mereka mungkin mengawasi gedung FBI?" tanya seorang agen FBI.

"Tidak," jawab Kulak. "Semua orang kami keluar memberikan perlindungan untuk sebuah pertemuan dengan orang Anda bernama Dick."

Pria Rusia itu jelas mengatakan bahwa KGB punya mole di dalam FBI. Tiga kata Kulak itu, "Your guy, Dick" menjadi gempa bagi biro dan suaranya terus menggema selama beberapa dekade, hingga sekarang.

Kulak menjadi sumber nomor 10 FBI, dengan nama sandi Fedora. Agen FBI ditugaskan untuk memburu pria yang diberi nama sandi UNSUB Dick. UNSUB singkatan dari "unknown subject (subyek yang tak diketahui)", merujuk kepada mata-mata seperti dikatakan Kulak bersembunyi di dalam biro.

David Major, yang menghabiskan 24 tahun sebagai agen kontraintelijen FBI, menyebut operasi perburuan UNSUB Dick itu mengguncang fondasi FBI. Selama tiga dekade, ratusan agen jatuh karirnya karena berada di bawah bayang-bayang penyelidikan kasus ini.

Dalam hal efek merusak, Mayor membandingkan perburuan ini sama dampaknya seperti yang pernah terjadi saat Kepala Kontraintelijen CIA 1954 to 1975 James Yesus Angleton memburu mata-mata KGB di dinas intelijen Central Intelligence Agency (CIA).

Perburuan Angleton melumpuhkan operasi CIA urusan Soviet dan menghancurkan atau merusak karir 50 perwira loyal CIA antara tahun 1961 dan 1974. "Nah, hal yang sama terjadi pada FBI. Dick merobek biro hingga tercerai berai. Tapi itu tidak pernah terbuka ke publik," kata Major.

David Wise pertama kali mempelajari soal UNSUB Dick ini saat melakukan penelitian untuk buku Spy: The Inside Story of How the FBI's Robert Hanssen Betrayed America, yang terbit tahun 2002. Awalnya, sejumlah agen FBI, termasuk Major, menolak untuk bicara soal Dick ini. Seiring dengan berlalunya waktu, Major dan beberapa agen lainnya setuju untuk membicarakannya.

Pelacakan dan salah satu investigasi paling sensitif dan sejarah perburuan pertama FBI terhadap mata-mata Sovyet di badan ini. "Ini yang pertama," kata Patrick R. Watson, agen kontraintelijen di New York pada saat itu yang kemudian menjadi asisten wakil direktur FBI untuk operasi intelijen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran