TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, Uchok Sky Khadafi, mengatakan kunjungan sejumlah anggota Komisi Komunikasi dan Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat keempat negara menghabiskan anggaran hingga Rp 3,5 miliar.
"Simulasi ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 37/PMK.02/2012 tentang Penggunaan Biaya Tahun Anggaran," kata Uchok saat dihubungi, Selasa, 29 Oktober 2013.
Empat negara yang dikunjungi anggota Komisi adalah Cina, Belanda, Korea Selatan dan Australia. Anggota DPR, Evita Nursanty, mengatakan kunjungan dilakukan selama sepekan sejak 26 Oktober hingga 1 November 2013. Setiap rombongan terdiri dari 10 orang anggota Dewan. (Baca : DPR Akan Batasi Kunjungan Kerja Luar Negeri | nasional | )
Di Cina dan Belanda, rombongan akan mencari masukan seputar Rancangan Undang-Undang Disiplin Militer yang tengah dibahas. Sementara kunjungan ke Korea Selatan dan Australia diniatkan untuk mendalami bahan tentang RUU Radio dan Televisi Republik Indonesia.
Menurut Uchok, untuk kunjungan ke Belanda dibutuhkan biaya sebesar Rp
1,7 miliar. Ke Cina dengan alokasi 10 anggota Dewan dibutuhkan Rp 602 juta. Sedangkan ke Korea Selatan Rp 705 juta dan ke Australia Rp 969 juta.
Sayangnya menurut Uchok, besarnya anggaran yang dihamburkan para politikus Senayan ini tak sebanding dengan hasil yang diharapkan. "Kecenderungan selama ini kunjungan kerja ke luar negeri hanya untuk jalan-jalan dan pelesiran."
Sekretaris Jenderal DPR, Winantuningtyastiti, tak berkomentar banyak soal kunjungan ini. Saat dihubungi, dia mengatakan tak ingat siapa saja anggota Dewan yang berangkat. Ketika ditanyai tentang anggaran, Wina tidak membalas pesan pendek yang dilayangkan.
IRA GUSLINA SUFA
Para Politikus Ini Dapat Mobil dari Suami Airin
Prabowo: Saya Pendekar Siap Mati
Suami Airin Punya `Tim Samurai` di DPRD Banten
Daftar Politikus Penerima Kado Mobil Adik Atut
Begini Modus Suap untuk Pejabat Bea Cukai