TEMPO.CO, New York - Harga minyak global turun pada Selasa, 29 Oktober 2013 setelah sebelumnya para pedagang beraksi ambil untung menanggapi kenaikan harga minyak kemarin. Selain itu, penurunan harga juga dipicu adanya perkiraan bahwa stok minyak Amerika Serikat bakal meningkat.
Kontrak minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember di New York Merchantile Exchange dilaporkan turun 48 sen menjadi US$ 98,2 per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember bertahan di US$ 109,01 per barel, turun 60 sen dari penutupan perdagangan di London pada Senin.
"Saya yakin ada beberapa aksi ambil untung setelah reli pada Senin sebagai aksi atas pemberitaan aksi buruh di Libya," kata analis dari TD Securities, David Bouckhout, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu, 30 Oktober 2013.
Kemarin, harga minyak mengalami peningkatan lantaran sentimen pedagang terhadap aksi para buruh di Libya yang diprediksi bisa mengancam produksi di negara anggota OPEC tersebut. WTI naik 83 sen per barel dan Brent melonjak 2,68 dolar AS.
Analis dari Citi Futures, Tim Evans, mengatakan aksi ambil untung ini merupakan antisipasi para pedagang atas laporan stok AS. "Para pedagang menunggu data persediaan mingguan yang diperkirakan akan menunjukkan penumpukan persediaan lebih lanjut dalam stok minyak mentah," kata Evans.
Berdasarkan data statistik Departemen Energi AS (EIA), pasokan minyak mentah AS meningkat 5,2 juta barel menjadi 379,8 juta barel untuk pekan yang berakhir 18 Oktober.
AFP | AYU PRIMA SANDI
Topik Terhangat:
Prabowo Subianto | FPI Geruduk Lurah Susan | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten | Suap Akil Mochtar
Berita Terpopuler:
Bajak Laut Somalia Takut Lagu Britney Spears
Beredar Foto Bugil Polwan, Polda Lampung Geger
Prabowo: Saya Pendekar Siap Mati
Suami Airin Punya `Tim Samurai` di DPRD Banten
Begini Modus Suap untuk Pejabat Bea Cukai
Ini Perjalanan Karier Heru Sulastyono di Bea Cukai
Adiguna Sutowo dan Jejaring Bisnisnya