TEMPO.CO, Bandung - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat dan Banten optimistis peredaran uang palsu di Jawa Barat akan menurun seiring dengan gencarnya edukasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Kepala Divisi Sistem Pembayaran BI Wilayah VI M. Gani Aziz mengatakan, hingga triwulan III tahun ini, jumlah peredaran uang palsu di wilayahnya tercatat sebanyak 16 ribu lembar.
"Angka tersebut turun 23 persen dibandingkan triwulan III/2012, yaitu sebanyak 21.000 lembar," kata dia, Rabu, 30 Oktober 2013. Seiring dengan itu, permintan klarifikasi dari kepolisian dan perbankan terhadap BI pun sudah menurun. Artinya, kata Gani, upaya edukasi yang dilakukan BI cukup berhasil.
Sebelumnya, BI telah melakukan berbagai edukasi pada perbankan, kepolisian, kejaksaan, bahkan masyarakat secara luas. Edukasi tersebut meliputi pengarahan kepada seluruh Head Teller, Pelaksana, dan Supervisor perbankan tentang keaslian uang rupiah.
Bukan cuma itu, BI Jawa Barat pun mengakomodasi berbagai pihak, seperti kelompok masyarakat atau lembaga lainnya yang mengajukan permintaan kepada pihaknya untuk memberikan informasi secara jelas tentang keaslian uang.
"Kami menjamin ketersediaan uang layak edar bagi masyarakat dengan melibatkan pelaku perbankan di Jawa Barat, yaitu 69 bank umum dan 40 BPR," ujar Gani.
Ditempat terpisah, Tempo mendapatkan laporan pembuatan uang palsu yang diungkap jajaran Mapolsek Babakan Ciparay, Kota Bandung. Kapolsek Babakan Ciparay Komisaris Polisi (Kompol) Harli Hardiman mengatakan, modus pembuatan uang palsu tersebut menggunakan alat sederhana, seperti mesin sablon dan mesin foto kopi.
PERSIANA GALIH