Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Persebaya 1927: Putusan CAS Segera Turun

image-gnews
Andik Vermansyah. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Andik Vermansyah. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional atau Court of Arbitration for Sport  (CAS) dikabarkan bakal memutus gugatan Persebaya 1927 terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Hal itu diungkapkan Chief Executif Officer (CEO) Persebaya 1927, Cholid Ghoromah, kepada Tempo di Surabaya, Rabu siang, 30 Oktober 2013.

"(CAS) sudah dua kali sidang. Ada orang di London dari pihak kami yang mengawal jalannya persidangan," kata Cholid. Dia juga mengatakan, pihaknya hanya tinggal menunggu putusan sidang. "Kemungkinan November ini sudah ada putusan," kata Cholid.

Persebaya 1927 mengajukan gugatan terhadap PSSI ke CAS karena dicoret keanggotannya oleh induk organisasi sepak bola di Indonesia itu. Gugatan diajukan pada awal September lalu.

Cholid menambahkan, sejumlah klub yang bernasib sama dengan Persebaya 1927 juga mengadukan nasib mereka ke CAS. Cholid menuding PSSI telah bertindak sewenang-wenang  terhadap Persebaya 1927.

Padahal, menurut Cholid, Persebaya 1927 telah banyak melahirkan pemain nasional. Sejumlah pemain yang bersinar di tim nasional saat ini di antaranya Evan Dimas, kapten timnas usia di bawah 19 tahun (U-19), dan Andik Vermansah di U-23 adalah pemain Persebaya 1927.

Mantan pemain bintang Persebaya tahun 1960-an, Budi Santoso, juga mempertanyakan sikap PSSI yang tidak mengakui keanggotaan Persebaya 1927.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perseteruan Persebaya 1927 dengan PSSI berawal dari kisruh di kepengurusan PSSI yang memunculkan dualisme pengurus. Satu pengurus diketuai Djohar Arifin Husein dan pengurus lainnya membentuk Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia diketuai La Nyala Matalitti.

Dualisme kepengurusan itulah yang kemudian menyebabkan Persebaya 1927 dan sejumlah klub lainnya terpecah menjadi dua. Persebaya pecah menjadi Persebaya yang bermain di kompetisi Divisi Utama Liga Super Indonesia (LSI) dan Persebaya 1927 berkompetisi di Liga Prima Indonesia (LPI).

Ketika perseteruan penggurus PSSI berakhir, yang ditandai dengan bersatunya Djohar dan La Nyala, keanggotaan Persebaya 1927 tidak diakui. PSSI hanya mengakui Persebaya yang berkompetisi di Divisi Utama. Hal inilah yang kemudian membuat Persebaya 1927 menggugat PSSI melalui CAS.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.


PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.


Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Terdakwa kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor, Joko Driyono dikawal saat meninggalkan ruang sidang setelah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.


Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Terdakwa Joko Driyono dikawal saat bersiap mengikuti sidang lanjutan kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Dalam perkara ini Joko Driyono didakwa telah melakukan kejahatan dengan maksud menutupi atau menghalangi, atau mempersulit penyidikan.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.