TEMPO.CO, Sumenep - Unjuk rasa para mahasiswa yang tergabung dalam Forum Aliansi Mahasiswa Sumenep di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat, Kamis, 31 Oktober 2013, berakhir bentrok dengan aparat Kepolisian. Hazmi, salah seorang mahasiswa, pingsan akibat dipukul polisi.
Bentrokan bermula saat mahasiswa mencoba merangsek masuk ke gedung Dewan. Namun, saat itu sedang berlangsung rapat paripurna hari jadi Kabupaten Sumenep ke-744. Dalam rapat paripurna itu, Bupati Sumenep KH Busyro Karim menyampaikan berbagai macam keberhasilannya selama memimpin kabupaten paling timur di Pulau Madura itu.
Namun bagi mahasiswa, keberhasilan tersebut hanya di atas kertas. "Masih banyak anak putus sekolah dan tidak ada pembukaan lapangan kerja baru di Sumenep," kata Eko, koordinator mahasiswa.
Seorang mahasiswa nekat masuk dengan melompat pagar. Dia lantas menurunkan bendera Merah Putih. Aksinya berhasil digagalkan polisi yang langsung menangkapkanya. Tak terima temannya ditangkap, mahasiswa yang ada di luar pagar berupaya menyerang polisi. Bentrokan tak terhindarkan. Sempat terjadi baku hantam antara beberapa mahasiswa dengan polisi. Saat itulah tiba-tiba Hazmi tumbang. Diduga ia jatuh karena terkena bogeman polisi.
Hazmi lalu dilarikan ke Rumah Sakit Moh Anwar Sumenep. Mahasiswa pun membubarkan diri. "Kami minta polisi bertanggung jawab atas teman kami, jangan main hakim sendiri," kata Eko.
Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Sumenep, Komisaris Edy Purwanto, membantah polisi memukul mahasiswa. "Dia jatuh sendiri saat dorong-dorongan," katanya. Polisi, kata dia, terpaksa menghalangi aksi mahasiswa karena unjuk rasa tersebut tidak berizin.
MUSTHOFA BISRI
Topik Terhangat:
Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Heru
Soal Lurah Susan, Menteri Gamawan Pasrah
Kekayaan Prabowo Lebih dari Rp 1,6 Triliun
Tolak Ahok, PPP Dinilai Mirip Anak Kecil
Polisi Penangkap Heru Teman Sekelas di SMA