TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian pada Kamis, 31 Oktober 2013 menangkap 25 penjahat transnasional asal Nigeria. Mereka diboyong ke tahanan Badan Reserse Kriminal menggunakan bus Damri.
Aparat menangkap para tersangka di tempat mereka tinggal di apartemen di dekat Mal of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, sekitar pukul 07.00. Saat ditangkap, para pelaku tengah tertidur pulas. Itulah sebabnya proses penangkapan berlangsung hampir tanpa perlawanan.
"Tidak ada yang melawan. Hanya kendala kecil saja, ada yang tidak mau buka pintu," kata Direktur Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto, Kamis, 31 Oktober 2013. "Ada juga yang mau loncat dari lantai 19, tapi berhasil digagalkan," ujarnya.
Rombongan tersangka tiba di Markas Besar sekitar pukul 11.30. Sesaat kemudian turun puluhan reserse berpakaian rompi anti-peluru menuntun para tersangka berbaris di pelataran gedung utama Mabes. Dengan tangan terikat borgol plastik, para tersangka duduk di halaman parkir gedung Kapolri.
Para tersangka diduga melakukan penipuan dengan modus pembajakan percakapan perusahaan dan pembajakan surat elektronik. Kelompok ini mengamati komunikasi bisnis antar perusahaan, kemudian menyusup dengan menggunakan e-mail palsu.
Dengan e-mail palsu itu, komplotan ini mengecoh pebisnis agar mentransfer biaya jual-beli ke rekening mereka. Dari sanalah mereka mendulang keuntungan. "Perkiraan kerugian mencapai Rp 30 miliar," ujar Kepala Kepolisian Sutarman.
Di antara mereka, tertangkap juga tiga perempuan Indonesia. Arief belum bisa memastikan keterlibatan mereka. Ketiga perempuan itu ikut diboyong karena berada di lokasi penangkapan, di dalam kamar tersangka. Seorang penyidik menyatakan saat ditangkap, ada perempuan yang tak berpakaian.
ANANDA BADUDU
Topik Terhangat:
Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Heru
Soal Lurah Susan, Menteri Gamawan Pasrah
Kekayaan Prabowo Lebih dari Rp 1,6 Triliun
Tolak Ahok, PPP Dinilai Mirip Anak Kecil
Polisi Penangkap Heru Teman Sekelas di SMA