TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya indeks Dow Jones yang diikuti koreksi di bursa regional Asia menjadi penyebab indeks dalam negeri turun tajam.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini terkoreksi 64,25 poin (1,40 persen) ke level 4.510,63. Indeks langsung terjun bebas sejak awal perdagangan dengan volume transaksi yang relatif minim.
Analis PT Trust Securities, Yusuf Nugraha, mengatakan pelaku pasar meragukan komitmen bank sentral Amerika (The Fed) yang mengatakan masih akan mempertahankan program stimulus hingga awal tahun 2014. "Keraguan itu memicu koreksi tajam di indeks Dow Jones, yang menyebabkan bursa regional mayoritas melemah."
Pada pertemuan FOMC Meeting Selasa, 29 Oktober 2013, bank sentral menyatakan belum akan mengurangi stimulusnya, paling tidak sampai ekonomi pulih dan data-data tenaga kerja membaik. Namun, The Fed belum menyatakan dengan tegas apakah tapering masih akan dilakukan atau tidak sehingga memicu kegelisahan pasar.
Di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah turut menjadi katalis negatif sehingga koreksi indeks dalam negeri lebih dalam dibanding indeks saham Asia lainnya. "Masih adanya ketidakpastian membuat pelaku pasar cenderung menjual portofolio dan mengalihkannya ke aset yang lebih aman, yaitu dolar (safe haven)," kata Yusuf.
Bursa regional cenderung melemah hingga 17.15 WIB. Nikkei 225 melemah 1,20 persen ke 14.327,94, Hang Seng terkoreksi 0,42 persen ke 23.206,37, Strait Times melemah 0,61 persen ke 3.210,67,dan bursa Korea terkoreksi 1,43 persen ke 2.030,09.
PDAT | M. AZHAR