TEMPO.CO, Kairo - Pemerintah Mesir pada Rabu, 30 Oktober 2013, mengatakan bahwa mereka berniat melakukan rekonsiliasi dengan kelompok Al Ikhwan Al Muslimun untuk memecahkan masalah kekacauan politik negeri itu. Namun, kelompok itu dituding menolak melakukannya.
"Pemerintah memandang rekonsiliasi sangat penting," ujar Wakil Perdana Menteri Ziad Bahaa el-Din dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
Dia menambahkan, "Hingga saat ini para pemimpin Al Ikhwan menolak atau mengulur-ulur waktu untuk melakukan rekonsiliasi demi stabilitas rakyat Mesir."
Presiden Muhamad Mursi yang diusung gerakan Al Ikhwan dijatuhkan militer pada 3 Juli 2013. Menyusul kejatuhannya, pasukan keamanan membunuh dan memenjarakan ratusan anggota Al Ikhwan, termasuk Mursi serta para pemimpin senior lainnya.
Mursi, pemimpin pertama Mesir yang dipilih secara bebas, muncul di pengadilan pada Senin, 28 Oktober 2013, bersama 14 pemimpin senior Al Ikhwan untuk menghadapi tuduhan melakukan kekerasan.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Terpopuler
Tolak Ahok, PPP Dinilai Mirip Anak Kecil
Polisi Penangkap Heru Teman Sekelas di SMA
Kekayaan Prabowo Lebih dari Rp 1,6 Triliun
Nur Mahmudi Tak Mau Depok Diambil Jokowi
DNA di Ganja Sama dengan DNA Akil Mochtar