TEMPO.CO, Tel Aviv - Israel mengumumkan rencana pembangunan lebih dari 1.500 apartemen di Yerusalem Timur dan Tepi Barat, Rabu, 30 Oktober 2013. Padahal, baru saja mereka mengumumkan pembebasan 26 tahanan Palestina sebagai syarat dimulainya perundingan damai.
Para pejabat Palestina langsung mengecam langkah tersebut dan menuding Israel sengaja melakukannya untuk merusak rencana perundingan damai yang ditengahi Amerika Serikat. “Ini adalah sebuah pesan bagi komunitas internasional bahwa Israel tidak mematuhi hukum internasional dan terus menaruh hambatan di jalan perdamaian,” kata Nabil Abu Rdeneh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Tidak hanya Palestina, rencana itu juga dikutuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Ban Ki-moon. Washington pun menyesalkan keputusan itu karena tidak kondusif dalam menciptakan suasana positif bagi negosiasi damai.
Hari Rabu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Dalam Negeri Israel Gideon Saar mengatakan akan membangun 1.500 apartemen di Ramat Shlomo, pemukiman terbesar di Yerusalem Timur. Pengumuman rencana pemukiman baru itu diharapkan dapat meredam kegusaran warga atas pembebasan tahanan yang umumnya terpidana pembunuhan warga Israel.
Israel juga mengumumkan rencana proyek wisata dan arkeologi dekat Kota Lama Yerusalem, yang juga disebut Baitul Maqdis atau Al-Quds. Di tempat itu banyak situs-situs suci bagi umat Muslim, Kristen dan Yahudi, seperti Kompleks Al Haram, Masjid Aqsa dan Tembok Ratapan.
Ofir Akunis, politikus Partai Likud Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan pembangunan pemukiman baru juga disetujui di beberapa tempat di Tepi Barat. "Pembangunan di Yudea dan Samaria akan diteruskan dan diintensifkan,” kata Akunis, yang menyebut Tepi Barat dengan istilah dalam Injil.
Menurut Akunis, Netanyahu juga memerintahkan agar rencana pembangunan lebih dari 2.000 rumah di Tepi Barat dimajukan. Meskipun proyek-proyek itu masih memerlukan persetujuan birokratis, rencana itu sangat provokatif karena beberapa dari pemukiman dibangun jauh di dalam Tepi Barat dan harus diruntuhkan sebagai syarat dari kesepakatan damai.
Israel mencaplok Yerusalem Timur, bersama Tepi Barat dan Jalur Gaza, dalam Perang Timur Tengah 1967. Ketiganya adalah daerah yang diperjuangkan bangsa Palestina untuk menjadi wilayahnya jika merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
TIMES OF ISRAEL | AP | REUTERS | NATALIA SANTI