TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua buruh ternyata mengharapkan gaji besar. Ada yang mengharapkan gaji layak, tapi cukup, tidak kurang tidak lebih.
Salah satunya adalah Rita Hutabarat, 29 tahun, pekerja PT Green Tex di Kawasan Berikat Nusantara Cakung, Jakarta Utara. Ia mengaku takut ada semacam beban tambahan apabila UMP naik menjadi Rp 3,7 juta seperti harapan buruh yang lain.
"Saya takut kalau gaji besar, jam kerja ditambah. Saya takut kerjanya ditekan sama perusahaan," ujar Rita di tempat tinggalnya, Jalan Kompi Jenggot RT 03/01, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu, 30 Oktober 2013.
Rita beranggapan gaji besar tapi jam kerja ditambah adalah hal yang percuma. Alasannya, jika dia jatuh sakit karena jam tambahan itu, ia malah harus keluar uang banyak untuk pengobatan.
Rita berkata dirinya memilih ada jam lembur secara berkala saja dibanding jam kerja harian ditambah. Hal itu, kata ia, lebih masuk akal.
"Yah, sebenarnya gaji Rp 2,5 juta juga sudah cukup," ujar perempuan yang tiap harinya kerja dari jam 07.00 sampai jam 16.00 atau hingga jam 18.00 jika lembur.
Ditanyai berapa gajinya saat ini, Rita menjawab ada di kisaran Rp 1,9 juta sampai Rp 2 juta. Dengan gaji itu saja, kata ia, sudah bisa menyisihkan Rp 200-300 ribu untuk ditabung.
"Saya bayar kontrakan Rp 250 ribu, bantu adik Rp 200 ribu. Uang harian Rp 3.500x 25, makan Rp 20 ribu x25, pulsa Rp 20 ribu sebulan, cicilan motor Rp 570 ribu, yah sebulan uang yang tersisa Rp 200-300 ribu lah," dia menegaskan.
Ditanyai lebih lanjut apakah akan ikut demo, dia mengaku tengah menimbangnya. "Perusahaan suruh masuk kerja, tapi lihat teman-teman juga. Kalau pada demo atau ada sweeping ya ikut saja."
ISTMAN MP
Topik Terhangat:
Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Heru
Soal Lurah Susan, Menteri Gamawan Pasrah
Kekayaan Prabowo Lebih dari Rp 1,6 Triliun
Tolak Ahok, PPP Dinilai Mirip Anak Kecil
Polisi Penangkap Heru Teman Sekelas di SMA