Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Ikut Ospek, Mahasiswa Baru UNY Dipukuli  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
ilustrasi pemukulan. tbo.com
ilustrasi pemukulan. tbo.com
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aksi kekerasan dalam penerimaan mahasiswa baru kembali terjadi. Kali ini seorang mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Shidik Citra Nurgita, dipukuli kakak kelasnya. Alasannya, dia tidak ikut malam keakraban (makrab) peserta orientasi pengenalan kampus (ospek) mahasiswa baru di kampusnya.

Shidik mengaku dipukuli beramai-ramai oleh kakak kelasnya pada Kamis malam, 31 Oktober 2013. "Saya dipukuli di kepala, pundak, dan perut bagian rusuk," ujar dia saat melaporkan kasus ini ke Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DIY pada Jumat, 1 November 2013.

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan angkatan 2013 ini tak bisa ikut ospek karena mengikuti Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat nasional. Dia diminta istirahat sebelum mengikuti acara itu pada 22-27 Oktober 2013. "Saya diminta istirahat dulu karena Minggu pagi (22 Oktober 2013) harus berangkat ke Jakarta ikut LKS SMK 2013, jadi tidak bisa ikut makrab pada Sabtu malam," ujar dia.

Pemukulan itu, menurut Shidik, bermula ketika salah satu kakak angkatannya di FBS UNY, yang menjadi panitia ospek, mengundang 10 mahasiswa baru yang tidak ikut makrab agar berkumpul di halaman Gedung Kuliah 15 FBS UNY pada Kamis malam kemarin. Mahasiswa berinisial R itu mengatakan ada acara makrab susulan bagi 10 mahasiswa tadi. "Ada lima cewek dan lima cowok. Kami dikumpulkan sejak pukul 15.00," ujar Shidik.

Shidik mengatakan acara itu berlangsung sampai malam. Selepas jam tujuh malam, panitia mengumpulkan lima mahasiswa baru laki-laki, termasuk Shidik, dalam kelompok sendiri. "Saya lupa jumlah panitia, yang jelas banyak. Sebagian bawa botol minuman keras," kata dia.

Seorang panitia berinisial A, yang menurut Shidik merupakan mahasiswa FBS UNY semester lima, mendatangi dirinya untuk bertanya mengenai alasannya tidak mengikuti makrab ospek. Shidik beralasan dirinya harus mengikuti agenda kontingen Disdikpora DIY di LKS SMK Nasional. "Lalu saya disuruh minum minuman keras, tapi saya menolak. Dia lalu bilang, siswa SMSR semua peminum, kok saya tidak mau," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kakak angkatan Shidik, yang menurut dia sedang di bawah pengaruh minuman keras itu, lalu sempat bertatap mata lama dengannya. Pundak Shidik kemudian didorong-dorong oleh kakak angkatannya itu. "Sambil saya dibentak-bentak. Saya refleks mengumpat," kata Shidik.

Umpatan Shidik berakibat buruk baginya. Tiba-tiba saja, sejumlah kakak angkatannya mengeroyok sambil memberikan pukulan. "Ada yang sepertinya mau melerai, tapi malah ikut memukul saya," ujar dia.

Salah satu mantan guru lalu memeriksakan luka Shidik ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil visum dari pemeriksaan itu juga sudah keluar. "Saya agak pusing di kepala bagian belakang setelah pemukulan," ujar Shidik.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FBS UNY, Kun Setyaning Astuti, mengatakan akan mengusut kasus ini. Menurut dia, kampus hanya mengetahui ada kegiatan makrab susulan, yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan, pada pukul 17.00-19.00, Kamis malam, 31 Oktober 2013. "Hari ini, panitia mengatakan kepada kami sempat ada yang bersitegang dalam acara itu, tapi tidak sampai ada pemukulan dan sudah damai," ujar Kun.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Berita populer:
Andi Ayyub Sesumbar Tak Ada yang Berani Menangkap
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan
Rumah Mewah Heru Sulastyono Bertebaran di Serpong
Perusakan Rumah, Sopir Adiguna Sutowo Tersangka
Istri-istri Para Koruptor

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

29 Mei 2022

Ilustrasi tawuran. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.


Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

14 September 2018

123rf.com
Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

Polisi telah menangkap 18 siswa yang diduga terlibat dalam tawuran pelajar di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Desa Cileungsi Kidul.


Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

8 September 2018

Kepolisian Resor Jakarta Selatan menunjukan satu dari 10 tersangka tawuran yang menyebabkan siswa SMA Muhammadiyah 15 tewas, Kamis, 6 September 2018. Tempo/Imam Hamdi
Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

KPAI meminta pihak sekolah jangan cuci tangan dengan mengeluarkan siswa pelaku tawuran dari sekolah.


Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

6 September 2018

AH, siswa SMA Muhammadiyah 15, menjadi korban di tawuran pada Sabtu, 1 September 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

Pada tawuran kelompok Sparatiz dengan Redlebbels didahului tantangan lewat Line dan Instagram.


Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

6 September 2018

Kepolisian Resor Jakarta Selatan menunjukan satu dari 10 tersangka tawuran yang menyebabkan siswa SMA Muhammadiyah 15 tewas, Kamis, 6 September 2018. Tempo/Imam Hamdi
Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

Tawuran pelajar sadistis yang melibatkan dua geng remaja menyebabkan seorang pelajar SMA Muhammadyah tewas.


10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

5 September 2018

Ilustrasi pemantauan jalan raya dengan Closed Circuit Television (CCTV). ANTARA/Rivan Awal Lingga
10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

Hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memasang kamera pengawas atau CCTV di Pasar Rumput, meski marak tawuran di daerah itu.


Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

4 September 2018

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

Polisi bertindak tegas kepada pelajar-pelajar yang terlibat tawuran itu karena perilaku mereka cenderung sadistis.


Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

4 September 2018

Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;
Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

Pelajar-pelajar yang ditangkap mengakui telah menenggak minuman keras sebelum mereka tawuran dengan kelompok lawan.


Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

4 September 2018

Ilustrasi tawuran. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah


Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

4 September 2018

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di kampus/sekolah. Shutterstock
Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

Tawuran pelajar yang terjadi di depan Apartemen Belleza itu melibatkan lebih dari 50 remaja.