TEMPO.CO, Bogor - Deputi Ekonomi Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Nasional, Setijono Widjojo, menyatakan prediksi inflasi hingga akhir tahun 2013 bisa mencapai di bawah 9 persen. "Sebelumnya kami memprediksi inflasi mencapai 8,6 persen untuk tahun ini," kata Setijono saat ditemui dalam Media Gathering Bappenas di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 1 November 2013.
Pada hari ini, Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi sebesar 0,09 persen pada bulan Oktober dengan indeks harga konsumen sebesar 145,87. Kepala BPS, Suryamin, menyatakan inflasi terjadi karena kenaikan harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,55 persen.
Setijono menyatakan data Bappenas menunjukkan inflasi year-to-date telah mencapai 7,85 persen. "Meski akan ada kenaikan permintaan akibat Natal, diharapkan dapat tetap di bawah 9 persen," kata Setijono.
Terkait pengaruh kenaikan bahan bakar minyak, Setijono menilai sudah tidak ada pengaruh terhadap inflasi. "Pengaruh kenaikan BBM paling lama tiga bulan," kata Setijono. Meski demikian, Setijono mengatakan masih ada beban Rp 210 triliun untuk subsidi BBM hingga 2014.
Terkait dengan neraca perdagangan, Setijono menyatakan tantangan masih akan berat pada impor migas. "Beban impor ini masih akan membuat defisit," kata Setijono.
Hingga dua bulan ke depan, Setijono menilai kondisi neraca perdagangan masih akan defisit. "Mudah-mudahan dapat menurun meski tetap defisit," kata Setijono.
ISMI DAMAYANTI
Berita Terpopuler
Macam-macam Ulah Pejabat di Pesawat
Tuntut Gaji Naik, Buruh Minta Mesin Cuci & Televisi
Apindo Sulsel: Gaji Buruh Harusnya Rp 10 Juta
Rupiah Terjun Bebas 98 Poin