TEMPO.CO, Jakarta - Selama September kemarin, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Yogyakarta mencapai 61,32 persen atau meningkat 8,81 persen dibanding bulan sebelumnya. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, peningkatan ini dipicu oleh banyaknya kunjungan mahasiswa bersama orang tuanya pada bulan awal tahun kuliah tersebut.
“Para mahasiswa datang dengan orang tuanya sehingga menginap di hotel,” kata Suryamin dalam jumpa pers bertema “Inflasi Oktober 2013 dan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2013” BPS di Jakarta, Jumat, 1 November 2013.
Bagi Suryamin, nilai tambah hotel berdampak pada nilai output hotel dan perekonomian dalam negeri. Secara keseluruhan, TPK hotel berbintang pada September 2013 di 23 provinsi Indonesia mencapai 54,11 persen atau naik 1,27 poin dibanding bulan yang sama tahun lalu. “Jika dibanding Agustus 2013 yang tercatat 50,33 persen, TPK September naik 3,58 poin,” katanya.
Pada September ini, TPK tertinggi tercatat di Provinsi Sulawesi Tengah yakni sebesar 73,12 persen, diikuti Bali (63,76 persen), dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (63,07 persen). Sedangkan TPK terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang tercatat 43,49 persen.
Bila dilihat menurut klasifikasi hotel, TPK tertinggi terjadi pada hotel bintang lima yang mencapai 60,68 persen. Sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel bintang 1 yang hanya 43,69 persen.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang di 23 provinsi Indonesia selama bulan tersebut mencapai 1,9 hari atau turun 0,14 poin dibanding bulan September tahun lalu. Begitu pula jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap pada Agustus 2013, turun 0,05 poin.
TRISTIA RISKAWATI
Berita Terpopuler:
Penjelasan Garuda Soal Ulah Roy Suryo
Roy Suryo Marah Lagi di Dalam Pesawat
Istri-istri Para Koruptor
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan
Jajaran Atut Heran KPK Telisik Bansos Banten
Analisis Video Perusakan Rumah Adiguna
