TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan media memiliki peran besar sejak awal masa Reformasi hingga saat ini. "Pers kita memberikan andil besar terhadap fungsi kontrol; mengontrol penguasa, mengontrol pemerintah, semuanya," kata SBY saat menerima peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan XIX, Program Pendidikan Reguler Angkatan XLIX, dan Angkatan L Lembaga Ketahanan Nasional tahun 2013 di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 1 November 2013.
Menurut SBY, peran pers yang seperti itu sangat baik dan diperlukan dalam kehidupan demokrasi. "Pers yang tidak kritis, tidak melaksanakan fungsi kontrolnya, tentu kehilangan momentum untuk menyelamatkan kehidupan di negaranya," ujar mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ini.
Namun, kata SBY, pers juga memiliki kekurangan, yakni dalam bidang pendidikan. Pendidikan tersebut dalam arti luas; pendidikan politik, pendidikan demokrasi, pendidikan kewarganegaraan. "Memang kurang menarik dibanding mengontrol dan mengkritisi. Padahal dua-duanya diperlukan."
Ia mengatakan ada sebuah riset yang menunjukkan bahwa yang paling mengubah alam pikiran masyarakat adalah televisi, bukan yang lain. Apalagi saat ini media sosial juga tengah populer. "Kalau kita paham, pikiran rakyat kita banyak diubah dan dipengaruhi oleh televisi dan media sosial," kata SBY.
Karena itu, demi kebaikan demokrasi di masa depan, SBY berharap pers bisa menjalankan fungsinya secara seimbang, sehingga kehidupan di Indonesia bisa memiliki keteraturan, taat konstitusi, dan taat hukum. "Kebebasan tanpa rule of law akan membahayakan demokrasi," ujar SBY.
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler
Penjelasan Garuda Soal Ulah Roy Suryo
Roy Suryo Marah Lagi di Dalam Pesawat
Istri-istri Para Koruptor
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan