TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Komite Solidaritas Pekerja Indonesia Muhammad Rusdi menyatakan pihaknya siap melanjutkan aksi besar-besaran yang telah dilakukan beberapa hari terakhir. Menurut dia, aksi tak akan berhenti sebelum tuntutan buruh dipenuhi.
"Kami akan kembali turun aksi," kata Rusdi saat dihubungi Sabtu, 2 November 2013. Dia menyebutkan, rencananya aksi akan dilakukan pekan mendatang. "Masih akan kami bicarakan soal tanggal dan massanya," kata dia.
Rusdi mengatakan ada tiga hal yang dituntut buruh. "Kami menuntut tiga hal," kata dia. Yang pertama, kenaikan upah buruh sebesar 50 persen. Kedua, jaminan kesehatan bagi buruh. "Tak boleh ada lagi yang ditolak rumah sakit," kata dia. Dan yang terakhir adalah penghapusan sistem outsourcing.
Rusdi pun menyebutkan bahwa pihaknya telah dimintai pandangan oleh pemerintah DKI Jakarta mengenai upah minimum. Meski DKI Jakarta telah menetapkan upah minimum sejumlah Rp 2.441.000, Rusdi mengatakan keputusan itu masih bisa berubah. "Masih ada kemungkinan berubah," kata Rusdi. Menurut dia, Gubernur Joko Widodo akan bertemu dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja setempat untuk berbicara lagi mengenai UMP tersebut. Dia mengatakan, di daerah lain pernah terjadi revisi keputusan UMP. "Kami akan lanjutkan perjuangan sampai tuntutan dipenuhi," kata dia.
Sebelumnya, buruh melakukan demo besar-besaran menuntut kenaikan upah minimum provinsi. Untuk DKI Jakarta, buruh menuntut upah mencapai Rp 3,7 juta dengan adanya tambahan komponen dalam standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL), dari sebelumnya 60 menjadi 84 komponen.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Terpopuler:
Penjelasan Garuda Soal Ulah Roy Suryo
Roy Suryo Marah Lagi di Dalam Pesawat
Istri-istri Para Koruptor
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan
Jajaran Atut Heran KPK Telisik Bansos Banten
Analisis Video Perusakan Rumah Adiguna