TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr H Didin S. Damanhuri, mengatakan pembangunan ekonomi saat ini lebih berorientasi pada pertumbuhan gross domestic product (GDP), berorientasi pada daratan, dan makin terjadi ketergantungan kepada negara-negara maju terutama pada bidang keuangan dan teknologi.
Dari sisi sejarah, sejak abad ke-7, 9, dan 11, Indonesia mengalami keemasan di negara Asia Timur dalam perdagangan internasional yang memiliki banyak bukti kesejahteraan yang dicapai masyarakat pada masa itu.
Baca Juga:
"Bukan hanya melakukan eksploitasi sumber daya alam, tapi juga melakukan ekspor budi daya laut sampai Cina, negara Islam, teluk selatan Afrika Selatan, sampai Athena, Yunani," kata Didin dalam diskusi Teknologi, Ekonomi Kelautan, dan Kewirausahaan pada 2 November 2013 di ASEAN Room, Hotel Sultan, Jakarta.
Ketika masuk lewat Jayakarta dan Batavia, VOC melihat hal ini sebagai penghalang, sehingga perlu melakukan koalisi dengan kerajaan di daerah untuk menghancurkan kerajaan pesisir. Indonesia pun mulai berorientasi feodalis, agraris, serta hilangnya sifat kewirausahaan dan mandiri yang selama ini bisa sukses menembus perdagangan internasional (Eropa dan lautan Atlantis). (Baca: Ekonomi Kelautan Kunci Keluar dari Keterpurukan)
Pemiskinan Indonesia terjadi pada saat Indonesia telah merdeka. Sifat feodal atau suka menelikung itu bentuk penghancuran mental dan kultur seperti yang diungkapkan Mochtar Lubis dalam pidatonya tahun 70-an di Taman Ismail Marzuki.
"Telah menenggelamkan bangsa Indonesia menjadi inword looking, berorientasi daratan dan feodal," kata Didin. Pasca-penjajahan Belanda, laut dipersepsikan pemisah antarpulau. Bukan pemersatu. Laut jadi kendala, bukan aset pembangunan. "Indonesia hanya pulau dikelilingi laut, bukan laut bertaburan pulau. Laut jadi bagian belakang rumah," kata pendiri Masyarakat Perikanan Nusantara ini.
Menghidupkan kembali negara maritim dilakukan pada era Gus Dur, spirit wirausaha dilakukan kelompok Benteng pada 1950, penguasaan teknologi era Soeharto, dan Habibie timbul-tenggelam sampai sekarang. "Kini, pembangunan ekonomi orientasinya pada GDP, daratan, dan ketergantungan pada negara maju dari finansial dan teknologi." (Baca: Sektor Perikanan Kurang Mendapat Perhatian Investor)
Keberadaan Kementerian Perikanan dan Kelautan digagas pada era Gus Dur saat menjadi presiden dan dibentuk pada era Megawati. "Tapi keberadaan Kementerian ini dianggap fenomena kontinental yang hanya fokus pada APBN atau GDP."
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Kesal Pemberitaan Tempo, Roy Suryo Kutip SBY
Roy Suryo Tuntut Tempo.co Minta Maaf
Ada Aliran Duit Mencurigakan di Rekening Wawan
Pengamat Ragukan Kemampuan Hamdan Zoelva Pimpin MK