TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau berhasil meringkus lima komplotan perampok antarprovinsi bersenjata api. Para tersangka ditangkap di provinsi berbeda. Kelimanya adalah TO yang ditangkap di Medan; TP ditangkap di Rokan Hulu, Riau; HJ ditangkap di Rokan Hulu, Riau; DR ditangkap di Dumai; dan LH ditangkap di Brebes, Jawa Tengah.
"Diperkirakan anggota rampok ini masih banyak tersebar di berbagai daerah. Kini polisi memburu empat pelaku yang sudah diketahui identitasnya," kata Direktur Reserse Umum Polda Riau, Kombes Danil Monang Silitonga, kepada wartawan, Senin, 4 Nopember 2013.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan satu senjata api jenis airsoft gun dan satu unit mobil Avanza yang kerap digunakan pelaku dalam menjalankan aksinya.
Menurut Danil, para tersangka merupakan perampok sadis yang tak segan melukai korban. Menurut catatan polisi, para tersangka sudah melakukan tujuh kali aksi perampokan di Pekanbaru. Aksi perampokan terakhir terjadi 13 September 2013 lalu di sebuah bengkel Leo Otomotif, di Jalan Nangka, Pekanbaru. Pelaku menyandera satu keluarga pemilik toko serta memukul korban. Perampok ini berhasil menggasak sejumlah uang dolar dan perhiasan senilai Rp 200 juta.
Tidak cuma itu, para perampok ini juga melakukan aksinya di sejumlah pergudangan di Pekanbaru, seperti gudang es krim Walls, gudang Ajinomoto, gudang perabot, gudang bahan bangunan, sebuah swalayan, dan kantor Pegadaian Pekanbaru. Mereka juga pelaku perampokan di PT Pangkal Pinang Distribusindo Raya di Provinsi Bangka Belitung.
"Polisi masih mendalami penyidikan terkait perampokan lainnya dan kepemilikan senjata api," ia menjelaskan.
Sementara itu, seorang tersangka TO mengatakan senjata api diperoleh dari seorang temannya di Jakarta. Namun ia membantah masuk dalam jaringan perampokan antarprovinsi. "Kami baru sekali ini merampok," ujarnya saat ditemui di Polda Riau.
RIYAN NOFITRA