TEMPO.CO, Jakarta - Jika di Tangerang Selatan Chaeri Wardana berjuluk "Wali Kota Malam", di Banten adik Atut Chosiyah itu disebut "Gubernur Swasta".
Kesaktian Wawan mengatur proyek di Tangerang Selatan membuat para pengusaha di Tangerang Selatan menjulukinya “Wali Kota Malam”. Sementara itu pengusaha yang biasa mengerjakan proyek-proyek di tingkat provinsi memberinya panggilan “Gubernur Swasta”, merujuk pada jabatan resmi kakaknya.
Sebagai adik gubernur, Wawan mengetahui proyek apa saja yang akan dikerjakan pemerintah provinsi dan kabupaten di wilayah itu setiap tahun. Melalui perusahaan-perusahannya, ia mengerjakan pembangunannya. Jika pemenang tender bukan kroninya, ia diduga meminta komisi seperlima dari nilai total proyek. “Karena itu, yang menang tender selalu perusahaan-perusahaan yang terkait dengan dia,” kata Yayat Hidayat, seorang pengusaha di Serang.
Kelakuan Wawan juga dikonfirmasi Nila Suprapto, Direktur Utama PT Gunakarya Nusantara. Perusahaan yang berpusat di Bandung itu memenangi proyek pembangunan Rumah Sakit Tangerang Selatan pada 2012 dan 2013. Nilainya Rp 49,7 miliar, meliputi pembangunan struktur dan penyelesaian akhir gedung. Proyek finishing dimulai 23 Juni lalu dan akan selesai dalam 190 hari atau pada 1 Januari 2014.
Selain proyek rumah sakit, Gunakarya juga banyak mengerjakan proyek pembangunan gedung pemerintah. Kini perusahaan beraset Rp 1,1 triliun itu sedang membangun gedung Pengadilan Tangerang senilai Rp 19 miliar dan gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah Banten sembilan lantai senilai Rp 83 miliar.
Menurut Nila, perusahaannya banyak menangani proyek pemerintah Provinsi Banten dan kabupaten/kota di sekitarnya karena kedekatannya dengan Wawan. Caranya dengan menjadikan Wawan sebagai “kepala cabang” Gunakarya di Serang, ibu kota Banten.
Dengan demikian, Gunakarya berhasil menjadi pemenang tender pembangunan Masjid Al-Bantani, masjid terbesar di Banten yang berada di perkantoran provinsi, pada 2008. Nilai proyeknya Rp 94,1 miliar. Padahal, pesaing Gunakarya termasuk kelas kakap. Selain kontraktor ternama, peserta tender delapan perusahaan negara yang sudah berpengalaman mengerjakan proyek konstruksi. “Perusahaan kecil tak akan bisa tembus tanpa kenal Wawan,” katanya.
Nila mengenal Wawan karena bersahabat dengan ayahnya, almarhum Chasan Sochib. Ia menjadi Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Banten pada 2000, ketika organisasi itu dipimpin Chasan. “Saya tahu Wawan dan Atut sejak mereka kecil,” katanya.
Kantor Gunakarya di Serang maupun Bandung selalu berdekatan dengan perusahaan maupun rumah keluarga Gubernur Atut. Kedekatan itu membuat Nila banyak memenangi tender begitu Atut menjadi wakil gubernur pada 2002.
NUR ALFIYAH, MUHAMMAD RIZKI, RUSMAN PARAQBUEQ (BANTEN), PERSIANA GALIH (BANDUNG)