TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok yang menamakan diri Anonymous Indonesia menulis di Twitter daftar lebih dari seratus situs Australia yang dibajaknya. Aksi ini merupakan balasan atas penyadapan yang diduga dilakukan oleh pemerintah Australia terhadap Indonesia.
Kebanyakan situs yang diretas adalah situs kegiatan bisnis kelas bawah Australia dan diduga dipilih secara acak. Di antara situs-situs yang diretas adalah brisbanetimberwindows.com.au, perthclairvoyant.com.au, and petprotector.net.au.
Sejak Ahad kemarin, para peretas telah mengganti laman utama situs-situs tersebut dengan tampilan sebuah pesan, "Maaf Admin, ini bukan mimpi atau canda, melainkan kenyataan. Katakan pada pemerintahmu, berhenti memata-matai Indonesia."
Anonymous sendiri merupakan kelompok yang terbuka. Hampir semua orang dapat beroperasi di bawah namanya dan beraksi di dunia maya untuk menarik perhatian media. Belakangan, di ASEAN, kelompok ini terlihat aktif.
Dugaan penyadapan yang dilakukan oleh pemerintah Australia melalui kedutaannya di Jakarta mulai ramai dibicarakan sejak Sydney Morning Herald menurunkan laporan soal itu pada 31 Oktober 2013 lalu.
"Australia sudah lama memata-matai negara tetangga, khususnya Indonesia. Dan kita telah lama berusaha mengambil keuntungan dari itu dalam diplomasi," demikian bunyi laporan tersebut. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sudah merespon laporan ini dengan meminta keterangan dari Duta Besar Australia Greg Moriarty.
PINGIT ARIA
Topik Terhangat
Roy Suryo Marah di Pesawat | Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional |Suap Akil Mochtar| Adiguna Sutowo |
Berita Terpopuler
Pengusaha Mal : Wajar Upah Buruh Rp 2,4 Juta
Pengamat Nilai Wajar Buruh Minta Naik Gaji
Pertamina-Petrochina Temukan Hidrokarbon di Tuban
Branchless Banking Dinilai Bukan Ancaman BPR
Kementerian Perhubungan Usut Pecahnya Ban Lion Air