TEMPO.CO, Madiun - Polda Jawa Timur mengerahkan tim untuk memburu dua perampok bersenjata api yang menggondol 2 kilogram emas di pasar Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, Pacitan, Ahad lalu. "Tim dari Polda bergabung dengan tim dari Polres Pacitan," kata Kepolisian Resor Pacitan, Ajun Komisaris Besar Aris Haryanto, Selasa, 5 November 2013.
Langkah awal yang akan dikerjakan tim ini adalah mencari keterangan dari para saksi. Hingga saat ini, ada enam saksi yang sudah dimintai keterangan tentang perampokan tersebut, di antaranya pemilik toko emas yang menjadi korban dan beberapa pedagang.
Menurut Aris, penyidik berencana memeriksa beberapa saksi lagi. Tujuannya, untuk memudahkan polisi menelusuri jejak pelaku tindak kejahatan tersebut. Upaya lain yang dijalankan Kepolisian Resor Pacitan yaitu dengan berkoordinasi dengan kepolisian resor di daerah tetangga. "Kami terus berbagi informasi dengan Polres Trenggalek, Ponorogo, dan Wonogiri (Jawa Tengah),’’ ujar Aris.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pacitan, Ajun Komisaris Sukimin, menambahkan penyidik sudah menyita sejumlah barang bukti dari lokasi perampokan, di antaranya delapan selongsong peluru yang berasal dari senjata pelaku. Selongsong itu akan dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk diperiksa. "Sore ini kami kirim," katanya.
Peristiwa perampokan itu terjadi Ahad, 3 November 20013, sekitar pukul 06.00. Kala itu, dua pelaku mengenakan penutup wajah datang dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU bernomor polisi AG 8544 YB. Mereka langsung melepaskan tembakan dan menyuruh orang-orang yang ada di lokasi untuk tiarap. Selanjutnya, pelaku menjarah perhiasan emas di etalase lalu memasukkannya ke dalam tas kecil.
Sugiyono, ayah Endro Tri Subroto--pemilik toko emas--sempat memberi perlawanan. Dia melempar pelaku dengan dua anak timbangan. Namun, gelagat pria berusia 48 tahun itu lebih dulu diketahui perampok. Sebuah peluru menembus pinggul kiri korban. Kedua perampok kabur dengan mengendarai sepeda motor.
"Bisa saja pelat nomor itu palsu,’’ ujar Sukimin. Adapun Sugiyono, korban kena tembak yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Pacitan, telah dirujuk ke rumah sakit di Yogyakarta.
NOFIKA DIAN NUGROHO