TEMPO.CO, Mojokerto - Puluhan warga Dusun Banjarpuh, Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diduga keracunan makanan di acara tahlilan peringatan kematian warga setempat.
Berdasarkan informasi kepolisian, hingga kini sedikitnya 26 orang masih dirawat. Sebagian besar dari mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Jombang. Adapun sisanya dirawat di Rumah Sakit Muslimat, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Mojoagung, dan Puskesmas Mojoagung. Diduga jumlah korban lebih dari 26 orang, namun masyarakat tidak melapor ke kepolisian. Informasi yang diterima menyebutkan, jumlah undangan tahlilan mencapai 100 orang.
Kepala Kepolisian Sektor Sumobito Ajun Komisaris Santoso mengatakan, tahlilan sebenarnya digelar Ahad malam, 3 November 2013. "Tapi baru diketahui hari ini karena masyarakat enggak ada yang lapor," katanya saat dihubungi, Selasa, 5 November 2013.
Korban datang dan dirujuk ke RSUD Jombang secara bergelombang sejak Senin hingga Selasa. Kondisi korban rata-rata mengalami mual dan pusing. "Sebagian besar sudah membaik, tidak ada yang sampai meninggal," ujarnya.
Polisi kesulitan mencari sampel makanan yang diduga sumber dari keracunan. "Petugas belum mendapatkan sampel makanan karena tahlilannya sudah hari Minggu lalu," katanya.
Petugas, kata Santoso, masih mengambil keterangan korban yang dirawat di rumah sakit. Kepolisian juga akan meminta keterangan keluarga yang menggelar tahlilan. Informasinya, penyelenggara tahlilan adalah keluarga Nurhayati, yang memperingati 40 hari kematian suaminya.
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jombang Ajun Komisaris Sugeng Widodo mengatakan, pihaknya mengutamakan pertolongan pada korban. "Yang utama, menolong para korban dulu, sebelum melakukan penyelidikan," ucapnya.
ISHOMUDDIN