TEMPO.CO, Lincoln - Saat seharusnya mendengarkan penjelasan para dosen, mahasiswa zaman sekarang justru lebih suka menggunakan peralatan digital atau gadget di dalam kelas. Perilaku ini rata-rata dilakukan 11 kali dalam sehari. Demikian temuan sebuah penelitian yang baru dilakukan.
Dalam survei yang dilakukan di Amerika Serikat, lebih dari 80 persen mahasiswa mengatakan bahwa menggunakan tablet, laptop atau smartphone bisa mengganggu proses belajar mereka di kelas. Seperempat dari mereka mengaku bahwa nilai mereka pun mengalami penurunan akibat tindakan tersebut. Survei yang dilakukan pada 800 mahasiswa di enam universitas di lima negara bagian.
"Saya menduga mahasiswa tidak menganggap hal ini sebagai masalah," ungkap Barney McCoy, penulis hasil riset yang merupakan associate professor bidang broadcasting di University of Nebraska, Lincoln, seperti dikutip situs Health Day edisi 31 Oktober 2013. "Mereka berpikir bahwa hal tersebut bagian dari kehidupan mereka," lanjut dia seperti dilaporkan oleh Journal of Media Education edisi 23 Oktober 2013.
Menurut hasil riset, secara keseluruhan, 35 persen dari mahasiswa yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka menggunakan gadget untuk keperluan di luar kelas satu sampai tiga kali sehari, sementara 27 persen siswa melakukannya empat sampai 10 kali per hari dan 16 persen lainnya melakukan hal itu sebanyak 11-30 kali per hari. Sisanya, 15 persen, mengaku melakukannya lebih dari 30 kali per hari. Hanya 8 persen yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah menggunakan gadget untuk tujuan di luar kelas saat berada di dalam kelas.
Mengenai hal-hal yang dilakukan dengan gadget mereka di dalam kelas, hampir 86 persen mahasiswa mengatakan bahwa mereka melakukan pengiriman teks (SMS), 68 persen mengecek email, 66 persen mengaku menggunakan jejaring sosial, dan 38 persen mengatakan bahwa mereka berselancar di dunia maya. Sebanyak delapan persen mengaku bahwa mereka bermain game saat di dalam kelas.
McCoy mengatakan bahwa ia mengaku terkejut saat menemukan bahwa 79 persen mahasiswa menggunakan gadget mereka untuk mengecek waktu. "Itu sesuatu yang berkaitan dengan generasi, menurut saya, banyak anak muda yang tidak mengenakan jam tangan," ujar dia.
Ditanya mengenai kerugian menggunakan gadget di dalam kelas untuk keperluan di luar pendidikan, mahasiswa mengaku bahwa mereka jadi tidak memperhatikan pelajaran (90 persen), kehilangan informasi mengenai instruksi (80 persen), dan ditegur oleh pengajar (32 persen). Sebanyak 25 persen mahasiswa mengaku kehilangan nilai akibat perbuatan mereka itu.
Selain itu, kurang dari lima persen mahasiswa menyebutkan bahwa teman mereka di dalam kelas yang menggunakan gadget merupakan gangguan yang "sangat besar" atau "besar" . Kurang dari lima persen siswa yakin bahwa penggunaan gadget oleh diri sendiri merupakan gangguan yang "sangat besar" atau "besar".
Namun lebih dari 50 persennya mengatakan bahwa hal tersebut merupakan gangguan "kecil". Hampir 46 persen mengatakan kalau mereka "sedikit" terganggu dengan penggunaan gadget oleh diri sendiri. Kurang dari 17 persen mengatakan kalau penggunaan gadget bukanlah sebuah gangguan.
HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI
Baca juga:
Hacker Anonymous Indonesia Serang Australia
Gerhana Matahari Total Payungi Afrika
Menguji Hacker dalam Menjaga Keamanan
Kekurangan Kami Adalah Keunggulan Kami