TEMPO.CO, Surabaya -Senior Manager Pelayanan Terminal PT Pelindo III (Persero), Eko Harijadi Budijanto, mengatakan beberapa pelabuhan masih belum optimal kinerjanya. “Kami terus mendorong agar kinerja pelabuhan lebih optimal,”kata Eko melalui pesan tertulis kepada Tempo, Selasa 5 November 2013.
Menurut Eko, ada dua lini yang saling mengejar, yakni pertumbuhan dan kebutuhan. Dua hal ini merupakan fokus perhatian sehingga dapat dijadikan parameter investasi. Investasi yang ditanamkan idealnya dua kali dari kebutuhan berdasarkan patokan dan standarisasi untuk menekan arus barang di pelabuhan yang terus meningkat.
“Bisa dikatakan layak, bagus atau mahal bila ada pembanding. Selama ini belum ada pembanding, meski kami bisa mengatakan kinerja perusahaan sudah bagus."
Pelindo III menggandeng PT Surveyor Indonesia sebagai badan independen yang telah ditunjuk oleh Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sebagai penilai kinerja pelayanan operasional di 48 pelabuhan di Indonesia. Ia berharap, Surveyor Indonesia bisa menilai semua kinerja pelaku usaha maupun penyedia jasa di pelabuhan yang saling terkait. Mencakup kantor Kesyahbandaran, kantor Otoritas Pelabuhan, kantor Bea dan Cukai serta Karantina.
Asisten Pengembangan Bisnis PT Surveyor Indonesia, Winda Ary Susanti, mengatakan segera mengumpulkan data dari 17 terminal pelabuhan di bawah Pelindo III. Pihaknya melibatkan 50 surveyor untuk terjun di terminal pelabuhan selama tiga hari diawal bulan dan empat hari di penghujung bulan. “Memang butuh waktu panjang. Kami verifikasi antara data kami dengan Pelindo III.”
Terhadap penilaian standar kinerja pelabuhan, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan telah menetapkan beberapa indikator agar mudah melakukan penilaian. Indikator itu meliputi Waiting Time, Approach Time, Effective Time dibandingkan dengan Berth Time, Produktivitas Kerja, Receiving/Delivery Petikemas, Berth Occupancy Ratio, Shed Occupancy Ratio, Yard Occupancy Ratio, dan kesiapan operasi peralatan.
DIANANTA P. SUMEDI