Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Korban Merapi Bertemu Penyelamatnya

image-gnews
Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Sleman--Masyarakat di lereng Gunung Merapi memperingati 3 tahun erupsi. Saat itu ada sebanyak 289 jiwa melayang akibat terkena awan panas dan juga banjir lahar dingin. Sebanyak 151.437 warga harus diungsikan.

Saat peringatan tiga tahun erupsi itu juga digelar apel siaga oleh masyarakat dan pemerintah. Tidak dinyana, salah satu korban awan panas pada 5 November 2010 dini hari Hadi Prayitno alias mbah Welas, 66 tahun bertemu dengan salah satu orang yang menyelamatkannnya.

"Saat ada awan panas saya berada di samping rumah sedang buang air," kata dia di sela-sela apel siaga di Tugu Ambruk, Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa 5 November 2013.

Saat apel siaga, ia duduk di kursi yang disediakan panitia. Lalu datang Tri Harto, seorang warga Kalasan, Sleman. Ia saat erupsi sedang bertugas di kantor Kesbanglinmas (Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat) Sleman sedang mengevakuasi para warga di sekitar Kali Gendol.

Saat bertemu di Tugu Ambruk itu, mbah Welas mengucapkan terimakasih kepada yang menolongnya itu. Kakek yang masih terlihat pincang akibat seluruh tubuhnya terkena awan panas itu hanya bisa mengucapkan terimakasih kepada para relawan yang telah menyelamatkannya.

Sebab, saat terjadi erupsi itu, ia sudah dicari oleh keluarganya. Tetapi awan panas sudah membakar dan menerjang rumahnya di Gadingan, Argomulyo, Cangkringan itu.

Ia langsung dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Ngemplak I. Lalu dipindahkan ke Rumahsakit Bhayangkara Kalasan, Sleman. Lalu dipindahkan lagi ke rumah sakit Bethesda dan Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito. Total ia harus dirawat selama 6 bulan di rumah sakit. Kini ia tinggal di Hunian Tetap Kuwang, Argomulyo bersama keluarganya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tri Harto mengisahkan, saat erupsi dini hari 5 November itu, awan panas menerjang Kali Gendol. Karena sungai sudah penuh dengan material gunung, lahar panas menerjang perkampungan kiri dan kanan sungai. Padahal, jarak Argomulyo ke puncak 15 kilometer. Saat itu mbah Welas teriak minta tolong. Di sekilingnya sudah banyak amterial panas dan mengenai sekujur tubuhnya.

"Saya mendobrak pintu kiosnya untuk dijadikan pijakan lahar panas guna mengevakuasi korban," kata dia yang saat itu membawa 8 orang untuk evakuasi para korban.

Saat ada erupsi besar itu, memang para resquer juga khawatir adanya erupsi susulan. Tetapi dengan memantau perkembangan aktivitas gunung dengan Handy Talky, ia dan para relawan lain menerjang panas sisa-sisa erupsi.

Banyak kisah di lereng gunung Merapi saat erupsi. Banyak pula yang sudah dikisahkan, namun banyak pula yang tidak terkisahkan. Kesiapsiagaan warga selalu ditingkatkan untuk meminimalisir adanya korban jiwa.

MUH SYAIFULLAH

Baca juga:
Turis Rusia yang Tersesat di Merapi Ditemukan

Pendaki Merapi Asal Rusia Masih Hilang

Merapi Masih Normal, Belum ada Magma Baru

Sultan Minta Masyarakat Tak Panik Soal Merapi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

3 jam lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

9 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

24 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

24 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

27 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

34 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman


Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

37 hari lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.


Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

46 hari lalu

Serah terima uborampe atau sesaji mengawali Tradisi Labuhan Merapi di Kecamatan Cangkringan Sleman Minggu (11/2). Dok. Istimewa
Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam


Gunung Merapi Keluarkan 143 Kali Guguran Lava dalam Sepekan

55 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Keluarkan 143 Kali Guguran Lava dalam Sepekan

Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava 143 kali ke arah selatan dan barat daya sejak sejak 26 Januari - 1 Februari 2024.


Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Melanda Boyolali dan Klaten, Ini Rekomendasi ke Warga

22 Januari 2024

Warga membersihkan mobilnya yang terkena abu vulkanik Gunung Merapi di Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu, 21 Januari 2024. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada (21/1) pukul 14:12 WIB dengan jarak luncur maksimal 2400 meter ke Barat Daya dan sejumlah wilayah lereng timur terdampak hujan abu vulkanik. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Melanda Boyolali dan Klaten, Ini Rekomendasi ke Warga

Terkait kondisi terkini di Gunung Merapi, pemerintah setempat telah mengeluarkan beberapa rekomendasi.