TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku kesal dengan adanya pesan berantai soal pegawai Pemerintah Provinsi DKI yang meminta sejumlah uang untuk mengundang dirinya. Jokowi meminta Biro Daerah dan Hubungan Luar Negeri untuk menyelesaikan masalah ini.
"Sudah saya minta selesaikan," kata Jokowi, sapaan akrab Gubernur, di Balai Kota pada Rabu, 6 November 2013. Pesan berantai tersebut membuat dia kaget.
"Jangan ada yang memanfaatkan nama saya seperti itu," ujarnya dengan nada tegas. Menurut alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada ini, untuk mengundang dia, tidak ada yang namanya pungutan.
"Setiap hari undangan masuk ke saya banyak, sehari bisa 30-an coba, gimana caranya bisa datang semua," kata Jokowi. Ia pun menegaskan, untuk mengundang dirinya, tidak perlu susah, cukup datang ke sekretariat menyerahkan undangan.
Kepala Biro Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Jakarta Heru Budi Hartanto mengatakan sudah menemui langsung pihak Rumah Sakit Jakarta. Pesan berantai tersebut memang disebarkan oleh Pembina Yayasan Rumah Sakit Jakarta Benjamin Mankoedilaga.
"Saya sudah bicarakan dengan Pak Benjamin sekaligus meminta keterangan kurir yang disuruh mengurus izin," ujarnya. Heru pun menegaskan tidak ada namanya permintaan uang untuk mengundang Gubernur.
SYAILENDRA
Berita Lain:
Pemeriksaan Piyu Batal, Adiguna Belum Jelas
Patah Hati, Wanita Ini Terjun dari Jembatan Layang
Kompolnas: Banyak Polisi 'Sakit Jiwa'
Insiden Es Tebu Rombongan Golkar Riuh di Twitter
Ical: Saya Tidak Minum Es Tebu
Cara Ratu Atut Habiskan Rp 1 Miliar untuk Dandan
Hakim Cantik Vi Disebut Suka Aneka Pria