TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasentiantono, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2013 sebesar 5,8-5,9 persen. Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi tidak bergerak terlalu jauh dari hasil pertumbuhan ekonomi pada triwulan II yang diumumkan Agustus lalu.
"Sektor konsumsi dan investasi tetap menjadi kontributor terbesar," ujar Tony Prasentiantono ketika dihubungi, Rabu, 6 November 2013.
Tony memprediksi defisit perdagangan akan memberi kontribusi negatif pada triwulan ke-III pertumbuhan ekonomi. Itu akan berlanjut hingga akhir 2013.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II sebesar 5,8 persen. Pada triwulan ini, penambahan tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real estate, serta jasa perusahaan dan konstruksi.
Adapun pertumbuhan ekonomi yang tak bergerak jauh dari angka 5,8 persen sebelumnya telah dinyatakan Menteri Keuangan Chatib Basri. Proyeksi itu lebih rendah dibandingkan estimasi pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013 sebesar 5,9 persen.
MAYA NAWANGWULAN
Berita Terpopuler :
Desember, Bumi Plc Targetkan Pisah dari Bakrie
Delay, Lion Air Harus Bayar Kompensasi
Besok, Pemerintah Lelang Surat Utang Rp 8 Triliun
Sumitomo Tambah Investasi Aluminium di Malaysia
Garuda Buka Rute Baru Makassar-Sorong