TEMPO.CO, Washington - Seorang Komandan Angkatan Laut Amerika Serikat dituduh membocorkan rahasia kepada seorang pengusaha Malaysia dengan imbalan suap pelacur dan tiket konser Lady Gaga. Michael Vannak Khem Misiewicz diduga menyampaikan informasi rahasia mengenai rute kapal perusahaan Glenn Defence Marine Asia Ltd (GDMA) yang berbasis di Singapura.
Direktur GDMA, Leonard Francis, juga dituduh melakukan konspirasi dengan Misiewicz. Francis mengalihkan rute kapal induk AS, kapal perang penghancur, dan kapal lainnya sehingga kapal bisa melintasi Singapura. Dengan begitu, ia akan mendapatkan keuntungan dari tarif berlabuh.
Dilaporkan laman Web Orange, Senin, 4 November 2013, GDMA diketahui akan menerapkan harga yang mahal bagi kapal perang AS. Mereka mematok hingga jutaan dolar AS. Harga ini termasuk harga bahan bakar, makan, dan pelayanan lainnya.
Menurut sebuah sumber, Francis juga menggunakan koneksinya untuk memperoleh rahasia itu demi menyuap Misiewicz. Ia memberikan sang komandan tiket konser Lady Gaga, prostitusi, dan bentuk suap lainnya.
Pria berkewarganegaraan Malaysia ini memang tersohor di kalangan Komando AL di Pasifik. Ia yang dijuluki Fat Leonard ini memiliki perusahaan yang telah melayani kapal perang selama 25 tahun. “Dia sosok yang lebih besar dari kehidupan. Setiap kapten kapal yang berlayar di Pasifik akan tahu siapa dia,” ujar Laksamana Terry McKnight.
Kini Misiewicz dan Francis telah diamankan oleh pihak berwenang. Seorang peneliti Angkatan Laut senior, John Beliveau II, dan General Manager GDMA juga ditahan. Mereka dituntut 5 tahun penjara atas tuduhan penyuapan.
WEB ORANGE | ANINGTIAS JATMIKA
Berita Terpopuler :
Desember, Bumi Plc Targetkan Pisah dari Bakrie
Delay, Lion Air Harus Bayar Kompensasi
Besok, Pemerintah Lelang Surat Utang Rp 8 Triliun
Sumitomo Tambah Investasi Aluminium di Malaysia
Garuda Buka Rute Baru Makassar-Sorong