TEMPO.CO, Jakarta - Menggunakan sandal berwarna coklat serta celana pendek biru tua, pelatih tim nasional sepak bola, Jacksen Ferreira Tiago, menerima kunjungan beberapa wartawan di ruang VVIP Lounge Hotel Sultan, Jakarta, Selasa petang, 5 November 2013. Sepanjang wawancara ia lebih banyak memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong jaket sporty biru tua.
Tidak seperti dalam konferensi pers, pria kelahiran 28 Mei 1968 ini merendahkan posisi duduknya serta meluruskan kedua kaki. Jacksen menegakkan posisi duduknya hanya ketika ia menjelaskan sesuatu yang ia rasa merupakan hal serius, sebelum kembali merendahkan posisi duduknya.
"Ayo, Kita nonton! Sekarang!" kata Jacksen menanggapi salah satu wartawan yang tampaknya mengingatkan Jacksen atas janjinya menonton bersama di bioskop. "Di Premier saja biar kita bisa nonton enak, sambil berbaring."
Begitulah salah satu cara Jacksen melemaskan syaraf-syarafnya yang tegang akibat tekanan besar memimpin timnas senior Indonesia. Hari ini, timnya hanya menjalani satu kali sesi latihan pada pagi hari, sehingga sore hingga malam pemain dan pelatih memiliki waktu bebas. Jacksen menggunakannya untuk mereduksi stres.
"Stres saya lebih dari pemain. Kalau pemain, stresnya hilang seusai bertanding. Sedangkan saya selalu harus berpikir bagaimana ke depannya. Terus menerus," kata Jacksen sehari sebelumnya.
Wajar jika Jacksen stres. Ia memikul tanggung jawa sangat besar: memastikan tim Garuda menang dalam dua laga kualifikasi terakhir tahun ini agar Indonesia memiliki kesempatan lolos ke Piala Asia 2015.
Selain nonton, Jacksen mengaku banyak menghabiskan waktu senggangnya untuk tidur. "Saya suka beristirahat. Itu yang saya butuhkan," ujarnya.
Sekalipun begitu, Jacksen hampir tak pernah lepas dari tablet 10 incinya. Di dalamnya, semua data mengenai lawan dan kondisi negara yang akan dikunjungi tersimpan. Berbagai macam software yang menunjang tugas kepelatihannya tersedia dalam tablet itu. Ia juga menonton video permainan lawan dari situ.
Ajakan nonton kepada wartawan yang ia lontarkan sore ini tampaknya serius. Ia berdiri, mengambil tablet yang ia letakkan di meja lain saat meladeni wawancara wartawan, dan bersiap pergi. "Aku ganti baju dulu, ya," kata dia.
Jacksen berencana menonton film Thor: The Dark World, film fiksi superhero Amerika Serikat yang mengangkat seorang tokoh komik. "Saya suka film action," ujarnya.
"Kalau drama, coach?" tanya seorang wartawan.
"Tidak, tidak, apakah sepak bola kita belum cukup drama," ujar Jacksen terkekeh.
GADI MAKITAN
Baca juga:
Yabes Malaifani, Salah Satu Terbaik dari Alor
Evan Dimas Masuk Rumah Sakit
Timnas U-19 Akan Digembleng Kopasus
Timnas U-19, dari Doa Kiai hingga Baca Selawat