Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ruwat Bumi Tolak Abrasi, Ritual Sambut Satu Suro

image-gnews
Komunitas adat dari Suku Dayak Losarang dan Baduy melakukan Upacara Ngarawat Bumi dengan menanam pohon di Lahan Sengketa, Gasibu, Bandung, Jawa Barat. Rabu (28/3). Mereka menolak pembangunan gedung DPRD Jabar dan menagih janji Ketua DPRD yang akan memperjuangkan bantuan dana APBD bagi masyarakat adat serta memperjuangkan pembuatan Perda untuk melindungi keberadaan masyarakat adat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Komunitas adat dari Suku Dayak Losarang dan Baduy melakukan Upacara Ngarawat Bumi dengan menanam pohon di Lahan Sengketa, Gasibu, Bandung, Jawa Barat. Rabu (28/3). Mereka menolak pembangunan gedung DPRD Jabar dan menagih janji Ketua DPRD yang akan memperjuangkan bantuan dana APBD bagi masyarakat adat serta memperjuangkan pembuatan Perda untuk melindungi keberadaan masyarakat adat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Slawi--Parahnya abrasi di pantai utara Jawa kali ini turut menjadi penyebab berubahnya tradisi Ruwat Bumi di Pantai Purwahamba Indah. Biasanya, ritual di obyek wisata di Desa Purwahamba, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal itu dilakukan tiap awal tahun baru masehi.

"Untuk tahun ini dimajukan demi segera memohon keselamatan agar abrasi tidak semakin parah," kata ketua panitia Ruwat Bumi, Noto, Selasa, 5 November 2013. Majunya ritual tahunan yang sudah enam kali diselenggarakan itu juga karena bertepatan dengan penyambutan tahun baru Jawa.

Ritual memohon keselamatan sekaligus penyampaian rasa syukur itu diawali dengan potong nasi tumpeng serta doa bersama pada Senin malam, 4 November. Ritual sederhana itu dlanjutkan pada Selasa pagi dengan dimeriahkan penampilan sejumlah kelompok drum band pelajar.

Adapun Selasa malamnya akan dipentaskan pagelaran wayang golek sebagai penutup Ruwat Bumi. "Akibat abrasi, pengunjung semakin berkurang," ujar Noto yang juga sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata Purin (Purwahamba Indah).

Senada diutarakan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) obyek wisata Pantai Purwahamba Indah, Adi Priono. Menurut Adi, libur perayaan tahun baru Islam 1435 Hijriyah tidak meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Purwahamba Indah.

"Biasanya tiap liburan jumlah pengunjung mencapai 500 orang bahkan lebih," kata Adi. Hingga Selasa sore, Adi memperkirakan jumlah pengunjung maksimal hanya 450 orang. Kondisi yang sama juga terjadi pada hari-hari libur sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adi mengatakan, dalam kurun waktu empat bulan, abrasi telah mengikis daratan selebar 50 meter yang membentang sepanjang 500 meter di Pantai Purwahamba Indah sebelah barat. Terjangan ombak telah menjebol sabuk pantai dan memutus taman berlantai paving block.

Selain menumbangkan belasan pohon peneduh dan tiga bangunan gazebo, abrasi juga menggerus sepertiga badanjalan aspal yang menghubungkan pintu masuk timur dan barat di obyek wisata itu. Gerusan abrasi itu menyisakan ceruk sedalam 1,5 meter yang langsung menjorok ke laut.

Menurut Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Afifudin, penanganan abrasi akan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Badan Lingkungan Hidup. "Butuh sekitar Rp 600 juta untuk membenahi kerusakan akibat abrasi," kata Afifudin.

DINDA LEO LISTY

Berita populer:
Jakarta Macet, SBY Lempar Tanggung Jawab ke Jokowi

Anak Jenderal Penabrak 10 Siswa SMA Masih Saksi

Terbukti Terima Suap, Fathanah Minta Gaji Negara

SBY Protes Dituding sebagai Penyebab Kemacetan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

46 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.


Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

2 Juli 2023

Peserta Festival Budaya Queer Seoul memegang bendera pelangi besar saat parade di Seoul, Korea Selatan, 1 Juli 2023. REUTERS/Minwoo Park
Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

Penyelenggara acara LGBT memperkirakan sekitar 35.000 orang mengikuti pawai tersebut.


Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

10 Maret 2023

Pembukaan Festival Budaya 2023 memperingati Milad ke-215 Kasultanan Kacirebonan
Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

Festival ini akan berlangsung selama 5 hari pada tanggal 9 -13 Maret 2023 di lingkungan Keraton Kacirebonan di Kota Cirebon, Jawa Barat.