TEMPO.CO, Slawi - Terpilih sebagai Bupati Tegal tidak membuat Ki Enthus Susmono berhenti menjadi dalang. “Saya tetap dalang, tapi dalang tunggu (Sabtu dan Minggu),” kata lelaki kelahiran 21 Juni 1966 itu kepada Tempo, Rabu, 6 November 2013.
Dengan dua pekerjaan yang berlawanan, bupati dan seniman, ia dihadapkan pada dua kepribadian. Sebagai dalang, Enthus musti konsisten pada gaya khasnya yang nyentrik, selengekan, dan tidak jarang melontarkan banyolan yang cenderung seronok.
Namun, sebagai kepala daerah, kebiasaan di atas panggung itu tentu kurang etis jika diterapkan saat memimpin roda pemerintahan. “Saya akan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk,” ujarnya.
Sebelum tebersit keinginan menjadi bupati, Enthus membanggakan rambut gondrongnya. Enthus mengusung jargon rambut adalah mahkota. Pada 2008 lalu, dia pernah memanjangkan rambut hingga sepunggung. Karena tersandung kasus perusakan radio swasta pada 2009, dia harus merelakan mahkotanya dipangkas sebab dia divonis 2,5 tahun penjara potong masa tahanan.
Keluar dari tahanan, Enthus kembali memanjangkan rambutnya dan baru mencukurnya 12 Juli lalu ketika hendak mendaftar sebagai calon bupati. “Hakikatnya, bupati itu kalau sudah tanda tangan APBD, tinggal pelaksanaan dan pengawasan. Saat itulah, akan saya gunakan untuk berkesenian,” katanya.
Enthus paham jabatan sebagai bupati melekat meski dia sedang di atas pentas. Maka itu, selain akan mengubah kebiasaan buruk di panggung, dia juga akan mempromosikan semua potensi lokal Kabupaten Tegal. “Sambil menyelam minum air,” katanya.
Soal tarif, tidak ada perubahan meski popularitasnya semakin melejit sejak jadi bupati. “Kalau mahal, disangka gratifikasi. Tapi kalau dibayar murah, akan saya laporkan pasal penganiayaan,” katanya berkelakar. Bagi dia, jabatan tidak menghalanginya untuk melayani order dari warganya sendiri. Justru dia akan memanfaatkan kesempatan itu untuk mensosialisasikan program kerja.
Asisten Enthus, Teguh, mengatakan untuk mobil, Ki Enthus akan minta Toyota Kijang Innova. “Selain untuk efisiensi, sekaligus memberi contoh kepada bawahannya agar tidak bergaya hidup mewah,” katanya.
DINDA LEO LISTY