TEMPO.CO, Kutai Kartanegara - Kamarudin, 40 tahun, salah satu korban tenggelamnya sebuah kapal tongkang bermuatan batu bara di perairan Sungai Belayan di Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, Kutai Kartanegara, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Kamis sore, 7 November 2013, sekitar pukul 16.30 Wita.
Adapun empat penumpang lainnya hingga saat ini masih dalam pencarian. Sedangkan tiga orang dinyatakan selamat. ”Pencarian terhadap mereka yang hilang terus dilakukan. Kami pun langsung memproses secara hukum terbaliknya tongkang tersebut,” kata Kepala Kepolisian Resor Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris Besar Abdul Karim, Kamis, 7 November 2013.
Tiga orang yang ditemukan selamat masih terus dimintai keterangannya di Markas Polres Kutai Kartanegara guna mengungkap penyebab terbaliknya tongkang tersebut pada Rabu sore, sekitar pukul 15.30 Wita.
Berdasarkan data yang dihimpun aparat Polres Kutai Kartanegara, jumlah penumpang pada kapal tongkang tersebut delapan orang. Kapal yang bermuatan 2.218 metrik ton batu bara itu terbalik kemudian tenggelam diduga karena keseimbangan kapal terganggu. Sebelum tenggelam, salah satu mesin kapal mati.
Pada saat kapal terbalik, semua penumpang berusaha menyelamatkan diri. Tapi ada lima penumpang yang tak berhasil keluar lantaran tertindih kapal. Mereka adalah Iksan, 19 tahun, Sudarmin (23), Bas Faisal (30), Tolak (20), dan Kamarudin (40), yang mayatnya ditemukan Kamis sore tadi. Tiga penumpang yang selamat adalah Igo, 16 tahun, Santoso (20), dan Arman (35).
Baca Juga:
Abdul Karim menduga dua dari empat korban hilang tersebut terkurung di dalam ruang mesin kapal. Hal itu didasarkan pada laporan yang diterima Abdul Karim dari Kepolisian Sektor Kenohan. ”Kami masih terus melakukan upaya penyelamatan untuk mencari korban yang diduga terjebak di dalam kapal,” ujarnya.
Kapal tongkang tersebut tergolong jenis terbaru. Kapal tongkang menyatu dengan tugboat-nya dengan menggunakan sistem magnetik.
FIRMAN HIDAYAT