TEMPO.CO, Jakarta-- Selesai diperiksa selama hampir 10 jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, wajah Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan terlihat kuyu. Lipstik Karen terlihat luntur, dan rambutnya yang pagi tadi masih tergerai mengembang akhirnya dikuncir ekor kuda.
Dicecar pertanyaan oleh para juru warta mengenai pemeriksaannya sejak pukul 09.30, Karen, yang mengenakan gaun batik bernuansa cokelat, tak mau bicara banyak. "Saya sudah menyampaikan semua keterangan saya sebagai saksi terkait Pak Rudi Rubiandini kepada penyidik. Detail mohon dipertanyakan saja di penyidik KPK. Hal-hal lain di Pak Ali Mundakir (juru bicara Pertamina)," kata Karen, sambil melangkah ke mobilnya, Kamis, 7 November 2013 malam.
Karen datang ke gedung KPK untuk menjadi saksi dalam kasus tindak pidana korupsi dengan tersangka mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan pemeriksaan Karen hari ini bukan untuk dikonfrontasi dengan pernyataan Rudi.
"Bu Karen maupun RR tidak dipertemukan. Mereka diperiksa di ruang terpisah, tapi saya tidak tahu materi apa yang ditanyakan penyidik," kata Johan kepada wartawan.
Kamis, 7 November 2013, KPK memeriksa tujuh saksi dalam kasus korupsi di SKK Migas pada periode 2012-2013. Selain Karen, KPK memeriksa Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas Widhyawan Prawiraatmadja dan Kepala Divisi Komersialisasi Gas SKK Migas non-aktif Popi Ahmad Navis. Dari tujuh saksi yang dipanggil, ada seorang saksi yang absen.
"Daden Rahmat dari swasta untuk tersangka RR ada penjelasan tidak hadir karena surat panggilan tidak sampai ke yang bersangkutan," kata Daden.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita populer:
Kata Hakim Vica soal Isu Selingkuh dan Foto Syur
Diisukan Menikah Lagi, Ratu Atut: Astagfirullah
Ini Daftar Para Penerima Dana Haram Hambalang
Curhat Adik Atut: Kenapa Tempo Marah Sekali?