TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksamana Muda Soleman B. Ponto punya tips jitu untuk mengantisipasi penyadapan yang dilakukan pihak luar. Pertama, Lembaga Sandi Negara perlu melakukan enkripsi pada seluruh jalur komunikasi penting pemerintah.
"Sebab kalau sudah dienkripsi bisa saja dibajak tapi belum tentu bisa dibaca (oleh penyadap)," kata Ponto saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, kemarin.
Selain itu, kementerian dan lembaga negara perlu memperbanyak penggunaan sandi dalam komunikasi penting mereka. Sebagai contoh, Ponto meminta pemerintah meniru cara Angelina Sondakh, terpidana kasus korupsi proyek Wisma Atlet Palembang.
"Angelina saja pakai sandi 'apel Malang' dan 'apel Washington', sandi seperti ini penting," kata dia. Sandi-sandi penting ini hanya bakal dimengerti oleh kelompok internal pemakai jalur komunikasi.
Pemerintah juga bisa meniru pemerintah Amerika Serikat yang menggunakan bahasa Indian kuno dalam berita dan komunikasi yang sifatnya sangat penting. Pemerintah Indonesia bisa menggunakan bahasa Jawa kuno atau bahkan bahasa Sansekerta pada komunikasi yang sangat penting dan rahasia.
"Misal disadap dan bisa dibaca enkripsinya belum tentu penyadap tahu isinya apa," kata dia.
Beberapa hari ini Indonesia dihebohkan dengan bocornya aksi penyadapan yang dilakukan oleh Amerika dan Australia. Agen mata-mata elektronik Australia, Defence Signals Directorate (DSD), mencegat komunikasi militer dan Angkatan Laut Indonesia melalui stasiun pendengaran rahasia yang berada di daerah terpencil di Kepulauan Cocos. Adapun Amerika melakukan penyadapan yang dilakukan melalui kantor kedutaan besar yang tersebar di 90 negara, termasuk Indonesia.
Menurut media Australia, Sydney Morning Herald, edisi 1 November 2013, stasiun pemantauan ini tidak pernah diakui secara terbuka oleh pemerintah Australia atau dilaporkan di media, meskipun beroperasi selama lebih dari dua dekade.
Lebih terkenal sebagai Shoal Bay Receiving Station, fasilitas di Pulau Cocos, dekat Darwin, dilaporkan sebagai bagian penting dari upaya pengumpulan sinyal intelijen Australia yang menargetkan Indonesia. Fasilitas ini meliputi radio pemantauan dan peralatan pencari arah serta stasiun satelit bumi.
Berita tentang Penyadapan selengkapnya di sini.
INDRA WIJAYA
Terpopuler:
Hakim Cantik Vica Disebut Suka Aneka Pria
Para Petinggi Demokrat Keroyok Jokowi
Cara Ratu Atut Habiskan Rp 1 Miliar untuk Dandan
Mahfud soal Tudingan Akil: Saya-BW Ngaji Bareng
Ini Foto Ibas dengan Baju Lengan Pendek
Akil Mochtar: Mahfud Md. Pernah Langgar Kode Etik
Mengundang Jokowi Harus Bayar?
Sekali Main, Iis Dahlia Dibayar Akil Rp 30 Juta
Kebencian Demokrat ke Jokowi Dinilai Menjadi-jadi