TEMPO.CO, Jakarta - Meski angka pengangguran per Agustus mencapai 6,25 persen, pemerintah yakin tingkat pengangguran dapat ditekan mencapai 5,8 persen hingga 6,1 persen pada akhir tahun ini. Sebab, ada banyak program pemerintah pada kuartal III dan IV tahun ini yang masih memungkinkan untuk menyerap tenaga kerja.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, mencontohkan adanya program pemerintah berupa program khusus infrastruktur pedesaan sebesar Rp 7,25 triliun sebagai kompensasi kenaikan bahan bakar minyak pada Juni lalu.
“Juni kan baru persiapan. Efektif investasi itu baru empat bulan selanjutanya. Nah, itu akan menyerap tenaga kerja 155 ribu pekerja,” katanya dalam jumpa pers, Kamis, 7 November 2013.
Selain itu, meningkat tajamnya nilai investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) pada kuartal III diklaim menjadi angin segar bagi penyerapan tenaga kerja. PMA pada periode kuartal ketiga tahun ini tercatat mencapai Rp 67 triliun, naik 18,4 persen dari investasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 56,6 triliun.
Sedangkan untuk investasi PMDN pada kuartal III tahun ini mencapai Rp 33,5 triliun, atau naik 32,9 persen dari nilai investasi pada periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 25,2 triliun. “Potensi penyerapan tenaga kerjanya bisa 411.543 pekerja,” kata Armida.
Belum lagi, menurut dia, insentif-insentif kebijakan pemerintah di berbagai sektor. “Optimistis target tingkat pengangguran dapat ditekan 5,8 persen hingga 6,1 persen,” ujarnya.
Terkait kenaikan upah, menurut dia, belum akan signifikan membuat peningkatan pengangguran. Musababnya, pada periode ini, kata dia, peningkatan tak sebesar tahun sebelumnya. “Karena upah sudah naik tinggi, jadi saya rasa tidak akan signifikan.”
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2013 mencapai 7,39 juta orang. Angka itu lebih tinggi dari data Februari 2013 dengan angka pengangguran terbuka 7,17 juta orang.
Berdasarkan data BPS, 6 November 2013, tingkat partisipasi angkatan kerja 66,9 persen, sedangkan tingkat pengangguran terbuka mencapai 6,25 persen. Pengangguran terbuka terbanyak berasal dari lulusan sekolah menengah kejuruan, sekitar 11,19 persen.
Kemudian lulusan sekolah menengah atas sebanyak 9,74 persen dan lulusan sekolah menengah pertama 7,6 persen. “Untuk di kelompok itu naik, tapi di kelompok lainnya justru turun,” kata Armida.
ANANDA PUTRI
Terpopuler
Para Petinggi Demokrat Keroyok Jokowi
Kebencian Demokrat ke Jokowi Dinilai Menjadi-jadi
Mengundang Jokowi Harus Bayar?
Kata Hakim Vica soal Isu Selingkuh dan Foto Syur
Hakim Vica: 15 Tahun Tak Dinafkahi Suami