TEMPO.CO, London – Petenis nomor dua dunia, Novak Djokovic, menyatakan larangan bertanding yang dikenakan kepada rekan senegaranya, Viktor Troicki, lantaran gagal mengikuti tes doping sebagai putusan yang tidak adil. Kejadian ini membuatnya kehilangan kepercayaan pada sistem anti-doping.
Petenis peringkat ke-77 dunia, Troicki, 27 tahun, dikenai hukuman larangan bertanding 18 bulan karena gagal menyerahkan sampel darahnya pada tes doping saat turnamen Monte Carlo Masters, April lalu. Hukumannya itu kemudian dikurangi menjadi 12 bulan.
“Saya tidak percaya lagi pada apa yang terjadi,” kata Djokovic di London, Rabu, 6 November 2013.
Menurut Troicki, saat itu ia sudah mendapat izin untuk tidak ikut tes doping karena sedang tidak enak badan. “Ini bukan sekadar berita buruk bagi dia (Troicki),” lanjut Djokovic. “Kejadian ini juga membuat saya takut sebagai pemain untuk mengikuti tes semacam itu.”
Djokovic, pemenang enam kali turnamen Grand Slam ini mengritik badan anti-doping dunia dan mengklaim bahwa sistem anti-doping yang digunakan saat ini tidak berfungsi lagi.
Hukuman awal berupa larangan bertanding selama 18 bulan bagi Troicki dikenakan oleh Federasi Tenis Internasional (ITF). Hukuman itu kemudian diputuskan dikurangi oleh Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) minggu ini.
BBC | AGUS BAHARUDIN