TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengunjung arena rekreasi Taman Pintar Yogyakarta kini bisa merasakan goncangan gempa 10 wilayah di Indonesia, seperti di Aceh, Padang dan Yogyakarta lewat wahana terbaru yang diluncurkan pada Jumat, 8 November 2013. Pengunjung bisa merasakan gempa di dalam ruang simulator yang dibuat mirip ruangan dalam rumah.
"Gempa paling besar yang bisa dirasakan pengunjung adalah imitasi gempa Padang 2009 lalu yang mencapai 7,6 Skala Richter. Butuh daya hidrolik cukup besar untuk menggoyang ruangnya,” kata Koordinator Analis Alat Peraga Taman Pintar Yogyakarta, Winarno.
Zona hasil kerja sama Taman Pintar dengan BMKG ini memiliki tiga alat peraga. Alat peraga meliputi satu ruang utama simulator gempa, ruang antisipasi gempa, dan maket tentang klimatologi.
Gempa buatan ini diatur dengan perangkat lunak khusus berbasis sistem operasi Windows yang diletakkan di sebelah ruang peraga. Untuk menciptakan goyangan alat peraga itu digunakan tenaga mesin hidrolik dengan daya dukung listrik sebesar 30 KVA (Kilo volt Amphere). Maksimal daya tampung alat peraga itu adalah 1000 kilogram atau jika dimasuki pengunjung maksimal empat orang.
Biaya yang dibutuhkan untuk membuat zona ini sendiri mencapai Rp 2 miliar, yang merupakan sumbangan dari pemerintah pusat, BMKG, dan pemerintah DIY. ”Khusus untuk alat peraga simulator gempa sudah Rp 1,5 miliar sendiri,” ujar Winarno.
Kepala Seksi Humas Taman Pintar Afia Rosdiana menuturkan pengunjung juga dapat melihat maket Desiminasi Informasi Gempa Bumi dan Tsunami. “Zona ini menjadi pendukung sebagai sarana pendidikan mitigasi bencana kepada masyarakat,” urainya. Dengan adanya zona simulator gempa dan iklim itu, hingga kini Taman Pintar memiliki 1300 alat peraga.
PRIBADI WICAKSONO