TEMPO.CO, Jakarta - Suasana di lokasi penembakan satpam Bacharudin di kompleks ruko Galaxy cukup lengang. Sebuah warung rokok yang dekat dengan TKP ditutup.
Rutinitas di kompleks yang terkenal dengan sebutan ruko seribu ini berjalan seperti biasa. Kendaraan dari para penghuni ruko lalu lalang memasuki kompleks. Sejumlah pegawai yang bekerja di kompleks ini pun tetap beraktivitas.
Masa, seorang pedagang nasi di kawasan tersebut, menyatakan tak ada yang berubah dari aktivitas di kompleks ini pasca-penembakan seorang satpam. "Semua berjalan seperti biasa," kata dia saat ditemui di lokasi, Jumat, 8 November 2013.
Menurut dia, ruko di kompleks ini memang tak terlalu ramai, karena sudah cukup banyak penghuninya yang keluar. "Dulu banyak truk ekspedisi yang masuk ke sini," kata dia. Namun sekarang truk-truk tersebut dilarang masuk oleh pengelola karena merusak jalan di kompleks ini. "Jadi lebih sepi beberapa tahun belakangan," kata dia. Dulu kawasan ini adalah kompleks niaga yang cukup aktif.
Sepengetahuan Masa, kejadian kekerasan di kompleks ini pernah terjadi sebelumnya. Sebelumnya berkaitan dengan kelompok preman. "Dulu di kompleks ruko sebelah," kata dia.
Sebelumnya, seorang satpam yang bertugas di komples ruko seribu Cengkareng, Jakarta Barat, ditembak oleh seorang anggota Brimob pada Selasa malam, 5 November 2013. Satpam bernama Bacharudin tersebut tertembus peluru di dada kirinya dari pistol yang ditodongkan oleh Briptu W. (Baca: Istri Satpam Bachrudin Minta Briptu Wawan Dihukum)
Keterangan sementara, Wawam geram karena Bachrudin tak bersedia saat disuruh untuk push up dan hormat padanya. Saat ini Wawan telah ditahan di Polres Jakarta Barat untuk menjalani proses pidana.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Terpopuler
Soal Macet Jakarta, Pengamat Bela Jokowi
Jakarta Macet, Apakabar 17 Langkah Pemerintah?
Ahok: Demo Buruh Jangan ke Saya, Presiden Dong!
Pencatut Nama Jokowi Diskors!