TEMPO.CO, Jakarta - Peran Widodo Ratanachaitong dalam kasus suap mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini, semakin gamblang. Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa pada sidang dengan tersangka Simon Gunawan Tanjaya, Widodo disebut mengatur pemberian uang dan jadwal lelang kondensat milik negara.
Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP mengatakan, hingga saat ini memang belum ada pemeriksaan terhadap Widodo. Ia memastikan penyidik KPK bisa meminta keterangan Widodo meski yang bersangkutan adalah warga negara asing (WNA). "Bisa, tapi harus koordinasi dulu. Harus ada otoritas di negara asal Widodo," kata Johan di Jakarta, Kamis, 7 November 2013.
Widodo adalah warga negara Singapura yang menjabat Direktur Kernel Oil, Pte., Ltd, perusahaan trader minyak dan gas bumi yang bermarkas di Singapura. Perusahaan itu diduga telah menyuap Rudi.
Kernel Oil adalah salah satu trader yang terdaftar sebagai peserta lelang minyak dan kondensat bagian negara di SKK Migas. Kernel menggunakan sejumlah perusahaan seperti Kernel Oil Pte Ltd, Fossus Energy Ltd, Fortek Thailand Co. Ltd, dan World Petroleum Energy Ltd.
Johan menjelaskan, dalam kasus Simon, Widodo memang belum diperiksa karena penyidik menilai dakwaan atas Simon bisa dilakukan tanpa keterangan Widodo. Saat ini masih ada dua tersangka--dalam kasus yang sama--yang masih dalam proses penyidikan. Keduanya adalah Rudi Rubiandini dan pelatih golf Rudi, Deviardi.
"Masih ada dua tersangka yang dalam proses penyidikan. Apakah Widodo akan dipanggil atau tidak, kita lihat," Johan menambahkan.
Dalam dakwaan Simon, Widodo bertemu dengan Rudi Rubiandini untuk mengatur lelang kondensat maupun minyak mentah bagian negara yang diselenggarakan oleh SKK Migas.
Dalam mengatur tender minyak dan kondensat, Widodo menjanjikan uang senilai US$ 200.000 dan US$ 900.000 untuk Rudi.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terkini
Keluarga Korban Ingin Perkara Brimob Koboi Dikawal
Tak Dapat Salinan Vonis, Dua Warga Ngamuk
Polisi Masih Sembunyikan Perusak Rumah Adiguna
Keterangan Dokter Kasus Anak Jenderal Dicurigai
Jaguar Terlantar, Diderek Polres Tangerang
Meski Gagal Dewasa, Anak Jenderal Tak Kebal Hukum
Facebook Akan Tambahkan Fitur Penilaian Laman
Bali Media Forum, Media Jauhi Penyebaran Kebencian
Ini Daftar Para Penerima Dana Haram Hambalang
Curhat Adik Atut: Kenapa Tempo Marah Sekali?
Senjata Penembak PolisiMisteri Sisca YofiePolwan JelitaPara Perekat Republik